Thursday, September 1, 2016

SEPTEMBER CERIA-SEPTEMBER HITAM

Kasih…
Kau singkap tirai kabut di hatiku
Kau isi harapan baru untuk menyongsong
Harapan bersama

September Ceria…September Ceria…
September Ceria…Milik Kita Bersama…


Memasuki bulan September kita sering mendengar status September Ceria berhamburan di media sosial. Jargon ini menghangatkan dan setelah membacanya memang bikin gue juga jadi semangat. Semakin mengiyakan mengingat di bulan ini anak cowok gue berulang tahun, pemberitahuan royalty buku yang datang lagi, dan pernikahan bu Devi Femina, ibu baik hati yang jadi wali kelas gue saat gue sekolah S2 tahun 2000 lalu. Maka semakin lengkap keceriaan yang dihadirkan bulan September.

Di balik keceriaan itu ternyata September merupakan bulan yang banyak menyimpan sejarah kelam berupa perang, serangan teroris, atau pun pembunuhan baik yang sudah atau belum terselesaikan hingga kini. Berikut catatan hitam yang terjadi pada bulan ini di Indonesia dan di seluruh dunia :

INDONESIA :

1.       Gerakan 30 September (1965)

Ada 11 versi berbeda yang beredar di publik yang berusaha menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi di tahun paling kelam dalam sejarah Indonesia itu. Apapun kronologis dan bagaimana versinya, gerakan pada tahun itu menyebabkan tujuh putra terbaik bangsa meninggal setelah dibunuh dengan sadis di lubang buaya.

Namun dampaknya diikuti aksi genosida yang tidak bisa dianggap main-main sebab pihak militer melakukan aksi balas dendam dengan membunuhi banyak orang yang ‘dianggap’ sebagai antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI) di penjuru tanah air tanpa melalui proses persidangan sama sekali.

Mereka yang sedang dikirim studi keluar negeri ke Cina dan Rusia pun tidak diperbolehkan pulang karena mereka diduga terlibat dengan komunisme, padahal pada jaman itu Presiden Sukarno memang melakukan kerjasama bilateral yang erat dengan kedua negara tersebut, sehingga pemuda-pemudi Indonesia yang mendapat beasiswa pendidikan menjadi suatu hal lumrah dimana tidak semua dari mereka tahu atau terlibat dengan gerakan PKI atau komunis.

 Aidit yang merupakan Ketua Umum PKI pun diburu dan ditembak tanpa diketahui sampai saat ini dimana kuburannya berada, padahal pada tahun 1945 Aidit merupakan salah satu pemuda yang ikut mengamankan Soekarno-Hatta ke RengasDengklok bersama Karni cs dimana merekalah yang memaksa Bung Karno untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Setelah gerakan itu tertumpas, Suharto mengambil alih pimpinan pemerintahan Indonesia dengan berbekal Supersemar dan akhirnya memerintah selama 32 tahun sementara peristiwa G30S PKI masih menjadi kontroversi dan misteri bagi publik.

2.       Pemerkosaan Sum Kuning (1970)

Tanggal 18 September 1970 Sumarijem yang saat itu berusia 18 tahun sedang menanti kedatangan bis di pinggir jalan dan tiba-tiba diseret masuk ke dalam sebuah mobil oleh beberapa pria.  Di dalam mobil Sumarijem (Sum Kuning) diberi bius sehingga tidak sadarkan diri saat dibawa ke sebuah rumah di Klaten dan diperkosa bergiliran hingga tak sadarkan diri.


Setelah ditinggal di pinggir jalan, Sum Kuning lalu pergi ke polisi dan melapor. Bukannya dibantu, Sum malah dijadikan tersangka dengan tuduhan membuat laporan palsu sebab dia bersikukuh bahwa salah satu pemuda yang memperkosanya adalah anak-anak pejabat, bahkan salah satu diantara mereka adalah anak pahlawan revolusi.

Dalam pengakuannya kepada wartawan, Sum disuruh mengakui cerita berbeda dari versi awal karena dia takut adanya ancaman disetrum bila tidak menurut, dia bahkan mengatakan bahwa polisi menyuruh membuka pakaiannya dengan alasan mencari tanda palu arit di tubuhnya. Karena melibatkan anak-anak pejabat berpengaruh, Sum malah dituduh anggota Gerwani yang pada saat itu memang masih diburu di tanah air.

Kasus itu diinvestigasi oleh Kapolri pada saat itu, Hoegeng, dengan membentuk tim khusus bernama Tim Pemeriksa Sum Kuning pada Januari 1971. Kasus ini terus membesar laksana bola salju sampai akhirnya Presiden Suharto turun tangan mengambil alih kasus itu dari Hoegeng dengan perintah akan ditangani oleh Tim Pemeriksa Pusat Kopkamtib. Sesuatu yang luar biasa sebab tugas dari Kopkamtib sebenarnya menangani masalah politik khusus yang dianggap membahayakan negara.

Hoegeng kemudian dipensiunkan sebagai Kapolri pada 2 Oktober 1971, beberapa pihak menilainya sebagai usaha untuk menutup kasus ini. Siapa-siapa saja pelaku pemerkosa Sum pun belum terjawab sampai sekarang.

3.       Kerusuhan Tanjung Priok (1984)

Pada pertengahan tahun 1984 muncul RUU organisasi sosial yang mengharuskan penerapan azas tunggal, Pancasila. Hal ini menimbulkan implikasi dimana beberapa mubaligh menyampaikan isu ini dalam dakwahnya sebagai topik kontroversial di Indonesia, termasuk di Mushollah As-Sa’adah, Tanjung Priok.


Mereka beralasan azas tunggal Pancasila ini nantinya bisa mengakibatkan pelarangan untuk melaksanakan ajaran Islam dengan benar, termasuk pelarangan memakai jilbab dan lain sebagainya. Pemerintah memandang ini sebagai tindakan memprovokasi masyarakat karena bersifat menghasut dan SARA. Demam pun melanda atmosfer masyarakat di tahun itu.

Pemicu kerusahan bermula pada 7 September 1984 ketika seorang Babinsa, Sersan Satu Harmanu datang ke mushollah itu dan memerintahkan mencabut pamflet yang berisi tulisan problema kaum muslimin dan pengumuman kegiatan pengajian yang akan datang.

Hari berikutnya dia datang lagi ke tempat itu bersama rekannya untuk mengecek apakah himbauannya dilaksanakan. Setelah kedatangannya yang kedua itu muncul isu kalau militer telah menghina kehormatan tempat suci dengan masuk mushollah tanpa mencopot sepatu dan menyiram pamflet dengan air comberan.

Anggota jemaah pengajian pun minta petugas Koramil meluruskan hal tersebut tapi kemudian terjadi cekcok mulut dan pembakaran motor milik prajurit yang ternyata juga Marinir. Empat orang yang diduga sebagai provokator ditangkap dan diamankan.

Massa yang terdiri dari 1500 orang dari penduduk sekitar marah kemudian pergi ke Polres dan Kodim menuntut dibebaskannya keempat orang tersebut. Bentrok tak terhindarkan antara militer dengan sipil, setelahnya tercatat 400-500 orang meninggal. 

4.       Tragedi Semanggi 2 (1999)

Belum habis duka dari tragedi Mei 1998 di Semanggi, pada 24-28 September 1999 terulang lagi tragedi Semanggi yang kedua dimana tentara kembali melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa dalam menghentikan penolakan mereka terhadap pemerintah.

Aksi penolakan itu dipicu adanya pendesakan pemerintah transisi kala itu untuk mengeluarkan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB) yang materinya menurut banyak kalangan dan mahasiswa memberi ruang yang amat luas kepada militer untuk memberlakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer.

Prosesi pemakaman Yun Hap
Mahasiswa kemudian bergerak dalam jumlah besar untuk berdemonstrasi di jalanan, dan malang bagi mahasiswa yang selalu menjadi korban karena kali ini mereka kehilangan lagi salah seorang pejuang demokrasi bernama Yun Hap. 

5.       Arsenik Untuk Munir (2004)

Munir Said Thalib atau yang dikenal sebagai Munir merupakan aktivis penegakan HAM yang menjadi ikon di Indonesia sejak dia menangani beberapa kasus pelanggaran seperti kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta (1997-1998), pembunuhan masyarakat sipil di Tanjung Priok (1984), penemabakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi 1 dan 2 (1998 dan 1999), kasus subversif Sri Bintang Pamungkas dan Dita Indah Sari, kasus pembunuhan tiga petani nipah di Madura (1993), dan banyak kasus lainnya.

7 September 2004 dihebohkan dengan kematian Munir di atas pesawat garuda dalam penerbangan ke Den Haag, dimana saat itu Munir hendak melanjutkan pendidikan Magister bidang Hukum Humaniter di Utrecth, Belanda.  

Kronologis yang terjadi pada hari itu sebagai berikut, ketika pesawat singgah di bandara Changi, Singapura pukul 00.40 waktu setempat para penumpang dipersilakan keluar untuk jalan-jalan sejenak di bandara. Ada yang melihat Munir menanti di ruang tunggu gate D42, namun saksi lain melihat Munir di Coffe Bean bersama dengan Pollycarpus dan Ongen Latuihamallo.

Saat pesawat melanjutkan perjalanan, Munir bertemu dokter Tarmizi. Keduanya sempat mengobrol dan saat itu sang dokter mengetahui bahwa Munir sedang sakit perut. Dia minta dibuatkan teh manis dengan sedikit tambahan garam kepada pramugari. Lima menit kemudian Munir ke toilet dan Tarmizi melihatnya memuntahkan cairan bening yang tidak mengeluarkan bau.

Tarmizi memapahnya kembali ke tempat duduk namun dua jam kemudian balik lagi ke toilet pesawat. Karena cukup lama Munir berada di dalam sang dokter curiga dan memberanikan diri masuk ke toilet. Terkejut mendapati Munir terkulai tak berdaya dia lalu menyuntikkan diazepam 5 mg di bahu kanan. Munir tetap muntah-muntah dan buang air lalu tertidur setelah obat yang disuntikan bereaksi.

Sekitar jam 12.10 saat makan siang ternyata tubuh Munir mengeluarkan air liur tidak berbusa sementara telapak tangannya membiru. Saat itu Munir dinyatakan sudah meninggal. Dua jam kemudian saat pesawat mendarat di bandara Schipool, Amsterdam jenazah Munir dievakuasi. Dari hasil otopsi terhadap jenazah ditemukan zat arsenik yang melampaui batas kewajaran.

Kematian Munir masih merupakan misteri hingga kini. Baru Pollycarpus dan Indra Setiawan yang divonis bersalah namun aparat tidak mampu mengusut keterlibatan pejabat tinggi dan perwira militer yang diduga merupakan dalang dari pembunuhan berencana kepada sang aktivis.

DUNIA :

6.       Penyerangan Zodiac Killer (1969)

Bryan Calvin Hartnell (20 thn) dan Cecilia Ann Shepard (22 thn) pada 27 September 1969 diserang menggunakan pisau di Danau Berryessa Napa County. Hartnell selamat dari delapan tusukan tapi Shepard  meninggal akibat luka-luka yang diderita pada dua hari kemudian. Selain keduanya, Donna Lass (25 thn) terakhir terlihat pada tanggal 6 September 1970 di Stateline, Nevada.

Zodiac Killer adalah pembunuh berantai yang beraksi di wilayah California Utara pada periode 1960-1970. Meski mengaku sudah melakukan 37 pembunuhan di surat kabar, berdasarkan bukti-bukti yang ada polisi meyakini sang pembunuh berantai sebenarnya hanya membunuh 7 orang, tidak sebanyak yang di klaim dengan maksud menakut-nakuti masyarakat.

Polisi mendeskripsikan sang pembunuh sebagai orang yang sangat pintar dan terperinci dalam melakukan pembunuhan sehingga tidak mudah membongkar kasusnya. Nama Zodiac diberikan kepadanya karena kata itu terus digunakan sebagai tanda tangan dalam serangkaian surat bernada mengejek, terutama kepada polisi, yang dikirimnya ke media setempat. Surat itu berisi empat sandi dan hanya salah satu saja yang sudah dideskripsi. Sampai saat ini belum ada yang mengetahui identitas asli sang pembunuh.
Sketsa wajah Zodiac Killer oleh saksi
dan korban yang selamat
Aksi-aksi Zodiac Killer ini menginspirasi sineas Amerika dan kisahnya yang mengerikan kemudian difilmkan pertama kalinya di tahun 1971 dalam bentuk film dokumenter, lalu diikuti film-film senada seperti Dirty Harry tahun 1971 dan yang paling keren menurut gue Zodiac di tahun 2007 yang diperankan duo jagoan Marvel, sang Iron Man – Robert Downey Jr. dan The Hulk – Mark Ruffallo.

7.       Perang Saudara Jordania dan Palestina (1970)

Pembajakan pesawat di Jordania
Tragedi yang disebut sebagai Black September ini pecah antara tanggal 16-27 September  1970 antara Palestine Liberation Organization (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat dan tentara Jordan yang dipimpin Raja Husein sebagai dampak dari perang dingin di wilayah negara Arab.

Ketika pejuang Palestina mulai kesulitan melakukan penyerangan kepada Israel karena penjagaan yang ketat akhirnya mereka menyasar target diluar Israel.

Teroris PFLP yang dipimpin George Habash pada 10 September 1970 membajak 3 pesawat yang tengah melakukan penerbangan di sebelah utara Aman, ibukota Jordania, sekaligus. Yang dibajak bukanlah pesawat Israel melainkan Boeing 747 PAN American Penerbangan 93 (Brussel – New York), Boeing B707 TWA Penerbangan 741 (Frankfurt-New York), dan DC-8 Swissair Penerbangan 100 (Zurich – New York). Total penumpang ketiga pesawat itu 400 orang.

Drama penyanderaan berakhir dengan menyingkirnya teroris tanpa mendapatkan apapun dari tuntutan mereka, namun sebelum pergi mereka sempat membakar ketiga pesawat tersebut. Aksi pembakaran itu membuat penguasa Jordanian, Raja Hussein, merasa dilecehkan hingga dia memerintahkan pasukannya untuk mengusir dan membunuh orang Palestina yang bermukim di perkampungan Jordania.

Tindakan kejam tentara Jordania mendatangkan dendam baru. Palestina melakukan serangan balik terhadap kekejian itu dan selama pertempuran 11 hari diperkirakan korban tewas dari pihak Jordania sebanyak 3.400 orang sementara dari Palestina sebanyak 5.000 orang dimana sebagian besar adalah rakyat sipil.

8.       Pembantaian di Olimpiade Muenchen (1972)

Tanggal 4 September 1972, operasi Black September melancarkan operasi militer bersandi operasi Berim Ikrit. Operasi itu adalah aksi penculikan sejumlah atlet Israel di perkampungan atlet saat berlangsungnya Olimpiade Muenchen 1972.

Asrama itu terletak di dekat bandara Furstenfeldburch, perkampungan Olimpiade Apartemen Connolystrasse, Blok 31 Muenchen, bersebelahan dengan asrama atlet Hong Kong dan Uruguay. Penyerangan terjadi di tempat itu pada pukul 04.30 dini hari saat para atlet Israel tidur lelap.

Yossef Gutfreud, atlet gulat, yang pertama kali curiga ada orang masuk ke apartemen dan begitu mendapati ada orang berniat masuk dia berteriak memberitahu teman-temannya untuk menyingkir sementara dia menahan pintu agar orang-orang bersenjata itu tidak masuk. Dua orang melarikan diri sementara delapan lainnya memutuskan sembunyi di dalam apartemen.

Setelah menahan 9 atlet Israel anggota operasi Black September menuntut dibebaskannya 234 tawanan Palestina dari penjara Israel dan dua pemimpin kelompok kiri, Badeer-Meinhoff dari penjara Jerman Barat, serta rute pelarian yang aman dari penjara Jerman menuju Mesir.

Drama penyanderaan 21 jam itu berakhir dengan peledakan helicopter yang mengakibatkan kematian seluruh sandera, tiga anggota Black September, dan seorang polisi Jerman Barat. Tragedi itu menyakitkan bagi semua pihak, terutama Israel yang kehilangan Yossef Gutfreud (gulat), Mosche Weinberg (pelatih gulat), Yossef Romano (atlet angkat berat), David Mark Berger, Mark Slavin, Jacov Springer (wasit angkat besi), Andre Spitzer (anggar), Kehat Shorr, Elieszer Halfin, Amitzur Shapira, dan Zeev Friedman.


Sutradara Steven Spielberg kemudian mengangkat kisah tragedi ini dalam film Munich (2005) yang dibintangi oleh Eric Bana dan ditulis oleh Tony Kushner dan Eric Roth dari adaptasi novel Vengeance : The True Story of an Israeli Counter – Terrorist karya wartawan Kanada, George Jonas.

9.       Tragedi World Trade Centre (2001)

Serangan yang direncanakan paling canggih sepanjang sejarah terorisme dan pihak keamanan US kecolongan saat empat serangan bunuh diri dengan membajak empat pesawat jet penumpang menyerbu jantung kota New York dan Washington D.C, menghancurkan gedung menara kembar World Trade Centre (WTC) dan sebagian gedung Pentagon.


Dalam serangan ini tercatat 3000 jiwa tewas seketika dan perekonomian Amerika pun sempat lumpuh selama 2-3 hari lamanya. Beberapa perusahaan asuransi pun merugi dalam jumlah cukup besar karena harus mengeluarkan biaya klaim atas kerusakan yang terjadi akibat serangan tersebut.

Penyelidikan diadakan melibatkan ribuan agen FBI dan akhirnya diketahui pelakunya adalah anggota Al-Qaeda pimpinan Osama Bin Laden. Presiden George Bush mendapatkan simpati seluruh masyarakat dan senat untuk menyatukan Amerika melawan terorisme yang datang dari Timur Tengah.

Di pihak lain lima hari kemudian video Osama Bin Laden muncul dengan menyatakan dirinya tak bersalah atas serangan itu dan menjadi kambing hitam. Sementara para ahli konstruksi yang melakukan serangkaian penelitian terhadap meledaknya gedung WTC juga menyatakan keraguan bahwa hancurnya gedung itu akibat tertabrak pesawat.

10.   Pembunuhan Jill Meagher (2012)

Jill Meagher seorang imigran dari Irlandia yang bekerja sebagai staff di kantor media ABC, Australia pada suatu malam di bulan September 2012 baru pulang dari kantornya dan berjalan pulang menuju apartemennya ketika di tengah jalan dicegat oleh seorang pria yang menyeretnya di tengah jalan untuk kemudian memperkosa dan membunuhnya.


Pelakunya bernama Adrian Ernest Bailey (41 thn) sedang dalam masa pembebasan bersyarat setelah sebelumnya didakwa atas kasus pemerkosaan 5 wanita sekaligus usai menjalani masa tahanan 8 tahun.

Hakim Geoffrey Nettle yang menjatuhi hukuman 35 tahun hukuman penjara tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat mengatakan bahwa ini adalah kasus pembunuhan terburuk di sepanjang sejarah wilayah Victoria, Australia, karena sangat brutal dan merendahkan. Oleh karena itu hukuman panjang itu bertujuan agar Bailey merehabilitasi dirinya.

Pembunuhan Jill mendatangkan pukulan berat bagi keluarganya, sang ayah, George McKeon dan suaminya, Tom Meagher.

September ceria…September Hitam…panjangnya catatan kelam yang tersimpan di bulan September bukan berarti kita bersikap pesimistik tetapi mengingat bahwa nada hitam selalu ada di balik keceriaan, dan ketika itu bersatu maka akan membentuk nada indah bernama harmoni kehidupan…

No comments:

Post a Comment