Saturday, September 17, 2016

VIY (FORBIDDEN KINGDOM) - INDONESIAN SUBTITLE


Disutradarai oleh: Oleg Stepchenko
Dibintangi oleh: Jason Flemyng, Andrey Smolyakov, Agnia Ditkovskite
Produksi: Ankor Film dan Marine Group Entertainment


Gue senang waktu mendapat email dari pembaca blog Freaknco, Yuri Mischa, yang minta gue bikin review tentang film horor Rusia dan dia memberi saya beberapa contoh film, yang sayangnya sulit buat diikuti karena kendala bahasa. Jadi gue perlu waktu mencari terjemahannya dari bahasa Rusia dan setelah berhasil mendapatkan satu, dengan senang hati membagikan review VIY (Forbidden Kingdom), yang meski masih tergagap untuk memahami keseluruhan ceritanya dengan utuh…tapi gue coba aja ya…

Jujur saja, film ini asing bagi kebanyakan orang, terutama mereka yang tinggal di belahan belakang bumi dari negara Rusia seperti kita, dan gue mungkin nggak akan pernah mendengar film ini kalau Yuri tidak member tantangan. Jadi gue terheran-heran waktu tahu bahwa VIY adalah mitos dari Slavia timur, asal yang dekat dengan darimana mitos Dracula muncul. Dan film ini diangkat berdasarkan cerita pendek yang ditulis penulis legendaris Nikolai Gogol pada tahun 1835 yang telah diadaptasi sebelumnya ke film pada tahun 1967 di Uni Soviet.

Apa Viy itu dan siapakah Nikolai Gogol, gue akan mendaftarkannya sebagai bahan tulis di artikel blog berikutnya tapi kali ini akan focus dulu ke filmnya, yang harus gue tonton lagi dan lagi dan lagi…hanya untuk bisa menangkap seluruh jalan ceritanya…

Dimulai dengan kehidupan masyarakat di sebuah desa kecil dekat Transylvania yang hidup di bawah keyakinan mereka tentang makhluk mistis yang suka mengorbankan perawan dan bagaimana mereka mampu mengendalikan kekuatan gelap itu dengan apa yang mereka miliki. Makluk yang, gue sebut aja, “Tanduk Akar” muncul dari danau dan membuat dua gadis, Panochka berada dalam keadaan nyaris mati dan Natusya yang kehilangan kewarasannya.

Di bagian awalnya saja gue sudah dibuat terpesona dengan efek 3D yang mereka produksi pada gambarnya. Orang-orang Rusia ini benar-benar tahu apa yang mereka lakukan dan bagaimana membuat film dengan gambar yang bagus…rasanya tidak ada bedanya dengan melihat film Hollywood…

Pastur Paisiy, imam di desa itu, meminta agar upacara pemakaman bagi Panochka dibuat namun ayah sang gadis, Pan Sotnik, menolak dan sesuai permintaan anak gadisnya dia memanggil imam lain bernama Horma Brutus untuk mendoakan putrinya selama 3 hari 3 malam agar jiwa gadis itu dilepaskan dari setan yang merasukinya.

Pan Sotnik membawa putrinya ke gereja miliknya di bukit tertinggi di desa itu dan memerintahkan Horma untuk mengusir setan itu. Horma tidak punya pilihan lain selain melakukan upacara pengusiran setan dan berdoa untuk Panochka sesuai yang diperintah sang pemimpin desa.

Sementara itu, di tempat lain ada seorang ilmuwan muda, kartografer dari Inggris, bernama Jonathan Green yang tengah melakukan perjalanan dari Eropa ke timur. Kisah Jonathan Hijau dimulai ketika dia tertangkap oleh seorang pria terhormat bernama Dudley di tempat tidur putri Dudley. Pria itu marah besar dan mengejar Green ke kerata yang akhirnya membawa Green mengawali perjalanannya.

Nah, bagian ini menurut gue sebenarnya nggak perlu-perlu amat ditampilkan. Rasanya akan jauh lebih oke kalau dimulai saja dari perjalanan Green sendiri sementara bagaimana dia ketahuan oleh Dudley dijadikan snapshot sebagai flashback ketika dia tengah membuat jurnal dari perjalanannya.

Balik ke desa, Pastur Paisiy melakukan semua yang dia bisa untuk melindungi penduduk desa dari kekuatan gelap dengan melakukan upacara Kristen yang berakhir dengan kehadiran roh-roh jahat di sekitar mereka karena seperti yang kita lihat pada adegan sebelumnya sang pastur adalah seorang busuk yang mencuri koin emas yang seharusnya menjadi bagian Horma dari Sotnik.

Jonathan Green menemukan dirinya di sebuah desa kecil setelah dia tersesat di jalan buntu sebuah hutan saat tengah melewati Transylvania dan menyeberangi Pegunungan Carpathia. Tidak ada sebab lain yang mengarahkannya kesana selain kesempatan, kabut tebal, dan yang paling parah adalah sekumpulan serigala yang mengejarnya saat dia menyusuri kegelapan hutan di tempat terkutuk tersebut.

Para penduduk desa yang ingin tahu lebih banyak tentang pria asing ini, Jonathan Green dari Inggris, akhirnya mengundangnya makan malam dan berbagi keyakinan naïf mereka kepadanya bagaimana mereka bisa mengendalikan kekuatan jahat tanpa menyadari bahwa iblis sebenarnya sudah bersarang dalam jiwa mereka dan menunggu kesempatan untuk keluar di tengah-tengah acara makan malam tersebut. Sang ilmuwan muda Green yang tidak percaya pada takhayul, hanya fakta dan ilmu pengetahuan, harus menghadapi saat di mana penduduk desa berubah jadi monster di depan matanya sendiri.

Pada bagian ini gue kembali dibikin terpana bagaimana transformasi manusia ke monster bisa digambarkan begitu jelas dan detil. Ada lima makluk yang berbeda satu sama lain dan bentuk mereka yang menyeramkan, sulit dipercaya, menakjubkan sama sekali tidak bisa menimbulkan tawa seperti yang biasa terjadi kalau gue melihat bentuk monster yang jelek dan aneh dari film-film kacangan.

Monster-monster itu sangat diluar imajinasi dan kamu harus melihatnya sendiri, yang muncul sebagai manifestasi dari munculnya kekuatan Viy di saat bersamaan pada adegan berikutnya di gereja bersama Horma Brutus. Sayangnya adegan ini berakhir begitu saja tanpa memberi efek apapun kepada Jonathan Green kecuali bahwa dia mengalami momen abnormal…

Sang ilmuwan muda itu tidak merasakan ketakutan apapun dengan munculnya makluk-makluk itu, dia hanya bangun keesokan harinya tanpa ekspresi trauma akan malam yang seharusnya menjadi malam menakutkan sebelumnya. Jadi menurut gue, adegan transformasi monster itu juga tidak perlu banget buat dimasukan ke dalam film ini, sama seperti adegan dimana Green tertangkap di tempat tidur oleh Dudley.

Horma Brutus menghadapi iblis sendirian ketika Panochka bangkit dari kematian jelas dan mulai menerornya dengan kekuatan VIY, dewa kuno, yang hidup di bawah bumi, dan saat di mana Sang Tuan Tanduk Akar mengendalikan terornya.

Gue suka bagian terakhir di mana karakternya berusaha mendoktrin kita dengan kutipan, "Tuhan tidak bisa mengambil hidup Anda, tetapi aku (manusia) bisa", terutama dilakukan oleh Bapa Paisiy yang menjadi dalang di balik semua peristiwa aneh, dan menunjukkan bahwa doktrin itu salah dengan adanya adegan salib di langit-langit gereja yang jatuh dan menimpa sang imam hingga tewas.

Tapi menurut gue seharusnya film ini bisa mengambil plot lain untuk menunjukkan kebanggaan sebagai orang Rusia. Kalau mereka bisa membuat efek 3D yang mengagumkan pada film ini, mereka sebenarnya nggak perlu pemuda Inggris buat menyelesaikan masalah di desanya, bukan bermaksud mengatakan orang Inggris buruk, tapi mereka seharusnya bisa memilih karakter Rusia sendiri, yang lebih mewakili orang local.

Anggapan bahwa orang Rusia di jaman itu lebih percaya takhayul daripada hal ilmiah sebenarnya tidak tepat juga karena di jaman itu mereka punya ilmuwan muda seperti Michael Lomonosov, Ivan Pavlov, atau Dmitri Mendeleev…mereka ini pasti termasuk golongan manusia yang tidak akan percaya hal-hal supranatural dengan mudah.

Penggambaran bagaimana orang-orang Rusia begitu Kristen di abad ke-18 termasuk yang mengejutkan gue karena setahu gue Rusia itu salah satu negara yang anti-agama sejak era komunis. Ternyata paham Kristen pernah benar-benar hidup disana dan menjadi sesuatu yang lekat bagi orang-orang disana dimana mereka menggunakan keyakinan itu untuk melawan kekuatan gelap dari desanya, sesuatu yang jelas juga ditunjukkan di bagian ahir ketika akhirnya adegan salib yang jatuh memenangkan pemahaman yang salah di adegan-adegan akhir.

Kalau anda mencari film dengan cerita yang bagus film ini sebenarnya tidak memberikan itu. Ceritanya agak terputus-putus satu sama lain dan seperti yang gue bilang sebelumnya gue harus menontonnya beberapa kali sebelum dapat memahami jalan ceritanya, belum lagi kendala masalah bahasa yang menjadikan itu agak lama dilakukan.

Tetap saja gue belum mendapatkan keseluruhan ide kemana ceritanya mengarah selain bahwa itu mengambil latar belakang mitos Rusia yang sebenarnya hanya melekat namun tidak mengambil bagian utama dari ceritanya. Namun kejutannya adalah efek 3D dan pendekatan sudut-sudut gambar yang mirip dengan yang dilakukan sineas Hollywood.

Dari pemilihan waktu dan lokasinya film ini mungkin menyerupai Sleepy Hollow tapi film ini tidak bisa digolongkan dalam seperti film horror tersebut karena jauh dari apa yang diharapkan sebagai film horror yang baik.


Ketika menontonnya gue mengalami pengalaman yang sama seperti ketika nonton Dracula Untold. Viy (Forbidden Kingdom) lebih tepat digolongkan dalam cerita Dark Fantasy karena ketika menonton film tipe ini yang dimainkan olehnya adalah imajinasi terliar gue, bukannya rasa takut gue…

No comments:

Post a Comment