Sunday, July 31, 2016

GADGET PEMBURU HANTU (FILM DAN NYATA)

Hal yang menarik dilihat pada film Ghostbuster tentunya gadget yang mereka ciptakan dan bawa kemana-mana sebagai peralatan tempur saat menangkap Slimer dan kawan-kawannya. Tanpa peralatan super canggih itu, anggota Ghostbuster hanyalah sekelompok manusia biasa yang akan lari terbirit-birit ketika dikejar oleh para hantu yang mereka basmi. Gadget-gadget itu antara lain :

  1. Proton Pack


Seperti namanya, mengandung muatan proton yang berfungsi menetralkan energi hantu yang bersifat negatif. Di desain oleh Egon Spangler dan Ray Stanz, proton pack berdaya nuklir yang berdaya tahan hingga 5.000 tahun. Begitu berbahayanya isi proton pack hingga Egon memperingatkan agar jangan sampai terjadi penyilangan aliran proton antar anggota Ghostbuster saat menangkap hantu karena dapat meledakkan molekul tubuh penggunanya secepat cahaya. Proton pack ini terhubung dengan alat bernama Neutron Wand yang berfungsi sebagai pistol penembak.

  1. P.K.E Meter
Singkatan dari Psychokinetic Energy Meter yang sesuai dengan namanya merupakan alat untuk melacak energy yang dipancarkan hantu sehingga anggota Ghostbuster dapat mengetahui keberadaan hantu, seberapa besar energi hantu tersebut, dan dimanakah lokasi hantu itu berada. P.K.E Meter akan bergetar saat menangkap energy hantu dan semakin tinggi antenanya terangkat maka semakin tinggi pula energi sang hantu sebagai peringatan anggota Ghostbuster untuk semakin berhati-hati.

  1. Ghost Trap
Setelah hantu ditangkap dengan energy proton dan dilemahkan, mereka diseret ke suatu titik hingga berada di bawah alat penangkap hantu bernama Ghost Trap. Di dalam Ghost Trap ini dipenuhi energi nuklir untuk tetap menstabilkan energi hantu agar tetap terkurung di dalam jebakan. Tidak mungkin mengosongkan Ghost Trap tanpa mengosongkan hantu di dalamnya.

  1. Containment Unit
Disebut juga Ecto-Containment System atau Fasilitas Penyimpanan yang berada di ruang bawah tanah kantor Ghostbuster. Sel hantu ini berbentuk kurungan jaringan laser berukuran besar dan sangat labil bila tidak ditunjang daya listrik yang besar untuk mempertahankan kinerjanya secara 24 jam.

Lucunya peralatan pemburu hantu ini bukan hanya sekedar rekaan dalam film sebab di kehidupan nyata pun ada alat-alat yang dapat kita gunakan untuk memburu hantu, yakni:

1.       EMF Detector
Gadget yang satu ini cukup asing dan jarang dipakai di acara-acara berburu hantu tanah air. Namun, di luar negeri para pemburu hantu profesional atau peneliti hantu kerap menggunakan EMF Meter sebagai salah satu senjata untuk mengungkap keberadaan hantu. EMF Meter adalah alat yang dipakai untuk mengukur tingkat elektromagnetis suatu benda, seperti kabel atau perangkat lain. Para mekanik atau ahli jaringan sering menggunakan EMF untuk memantau keamanan dari sebuah mesin jaringan listrik

2.       Alat Perekam Suara Digital
Meski terkesan sepele sebenarnya alat perekam suara digital dapat menangkap suara dengan sensitifitas tinggi, bahkan lebih baik dari fitur perekam suara yang ada di smart phone atau gadget modern lain. Di seluruh belahan dunia, alat ini jamak dipakai oleh para pemburu hantu, selain jurnalis tentunya. Perekam suara digital dapat dipakai untuk merekam suara-suara aneh seperti 'geraman' dari hantu. Para pemburu hantu biasanya akan meninggalkan alat ini di sebuah ruangan angker atau ketika melontarkan pertanyaan pada orang yang tengah kesurupan

3.       Kamera Full Spektrum
Peralatan ini meningkatkan kemungkinan untuk menangkap citra hantu. Kamera Full-spektrum tidak hanya dapat mendeteksi cahaya yang terlihat oleh mata, namun juga cahaya infra-merah dan ultraviolet meski tak setajam perangkat pendeteksi infra-merah atau ultraviolet asli. Membawa kamera jenis ini dapat membuat kita melihat penampakan bola energi atau 'orbs' dengan lebih teliti dan detail

4.       Motion Detector
Biasanya penggunaan motion detector dibarengi pemakaian kamera untuk meningkatkan peluang pemburu hantu untuk melihat sekaligus memastikan apakah keberadaan hantu tersebut mempengaruhi benda-benda di sekitarnya. Alat ini biasanya terpasang di dalam ruangan, sementara si pemburu berada di tempat lain. Apabila terdeteksi sebuah gerakan, maka pemburu tersebut akan mendatangi tempat tersebut.

5.       Pena Laser
Penampakan hantu kerap ditandai dengan munculnya bayangan yang sayangnya jarang terlihat atau diperhatikan oleh mata telanjang. Untuk mengatasi hal itu, pemburu hantu menggunakan pena laser. Pena laser dapat mengeluarkan tidak hanya satu titik cahaya laser, tetapi titik-titik cahaya dalam jumlah ratusan, hingga ribuan. Berbekal alat ini, pemburu dapat dengan cepat menyadari adanya sebuah penampakan apabila terdapat bayangan yang melintas di arah yang mendapat sorotan pena laser ini. Salah satu metode yang kerap dipakai oleh pemburu hantu adalah memasang pena laser di atas sebuah kamera. Dengan begitu, mereka bisa sekaligus menangkap penampakan dengan lebih detail dan terpercaya

6.       Kompas
Kompas digunakan untuk membuat suatu indikasi telah terjadi benturan energy. Menurut para investigator, jika terjadi benturan, biasanya kompas akan menunjuk pada arah yang tidak tepat. Kadang malah berputar begitu saja. Ini terjadi akibat gangguan medan magnet yang dipengaruhi oleh kehadiran roh atau energi tertentu

7.       Thermometer
Para investigator biasanya menggunakan jenis thermometer digital infrared. Kelebihannya, jenis ini memiliki reaksi yang dapat bekerja saat itu juga saat memindai area luas. Indikasi kehadiran mahluk halus, biasanya terlihat dari penurunan suhu yang cepat di titik 10 derajat.

So, kalau ada yang penasaran  mau memburu hantu setelah menonton Ghostbuster, sudah pada tahu alat apa saja yang harus dibawa, kan? Selamat berburu hantu…





Saturday, July 30, 2016

GHOST HUNTER MOVIES BESIDE GHOSTBUSTER

Ghostbuster movie was phenomenal because when another horror movie describes how ghosts or monsters scare us in their many ways it showed us that human can be terrifying them too with our science, knowledge, and hi-tech tools.

I’m one of Ghostbuster’s film whose crazy for the act of the couples, Peter Venkman, Ray Stanz, Egon Spengler, and Winston Zeddemore and as I remember the latest movie of Ghostbuster was Ghostbuster 2 that runs on 1989 which cast by Bill Murray, Harold Ramis, Dan Akroyd, and Ernie Hudson, where Harold Ramis and Dan Akroyd were the scriptwriter for those two.  

Melissa McCarthy
After 30 years without any news, Ghostbuster finally released again but this time the cast replaced by the girls. A set of smart and brave woman who was the interest of Hollywood movie industry to showed girl’s power and feminist hegemony at present days, and they are Melissa McCarthy as Abby Yates, Kristen Wiig as Erin Gilbert,Kate McKinnon as Jillian Holtzmann, and Leslie Jones as Patty Tolan



Leslie Jones
Kate McKinnon
Kristen Wiig
The hunting for the ghost was such a cool theme indeed, not to mention the crazy thing those women does till the end of the story but for your information Ghostbuster is not the only film that had ghost hunting theme, at least 8 films I had in mind and they are :

1. Thirteen Ghosts (2001)
It was the story of eccentric conglomerates named Cyrus who collecting 13 ghosts in a giant machine called Ocularis Infernum (Eye of Hell) to generate its engine, but he only manage to capture 12 ghosts. In his effort to catch the last one Cyrus was killed by 11 ghosts who he had collected before.

2. The Exorcist (1973)
The film is one of the oldest films that started the era of hunting the ghosts or spirits topic. Two protagonist, Father Karras and Father Merrin, tried to help a 12-year-old girl, Reagan MacNeill, who possessed by the devil by performing devil ritual exorcism which forbid by church. Though they succeed to cast the devil away from the little girl but both ends up dead horribly.

3. Poltergeist (1982)
Bowen's family moved into a house that haunted by ghosts who terrorize the emergence of a number of the family. Only then Eric and Amy know that their house stood in a mass burial ground of the Indians, but it was too late until the ghost kidnaps their youngest child, Madison. Bowen Family brings paranormal to escaped Madison from the spirit world by connecting the unseen world with the real world. 

Check out my review of Poltergeist 2015

4. The Conjuring (2013) 
It was the experience of Ed and Lorraine Warren, known as the ghost repellent in 70-80s eras where Conjuring story inspired the famous horror movie titles Amityville Horror. 

Check out review of Conjuring1

5. Constantine (2005)
The near death experience experienced made John Constantine lived in parallel worlds. His ability to know the ins and outs of the spirit world makes him ultimately help people plagued by ghosts. Uncommon ways to enter spirit world was practiced by Constantine and one of them which made me astonished was when he’s drowning himself in the bathtub to get into the spirit realm. And his trick to put ghost move from the girl to the mirror…it was something beyond imagination…

6. Deliver Us From Evil (2014)
Taking from real life event of veteran police officer at NYPD (New York Police Department) named Ralph Sarchie who switched his professions to become a pastor who specialize in exorcism. 

Check also my review for Deliver Us From Evil 

7. The Sixth Sense
Had a sixth sense ability to see the other world is incomplete if you do not have the ability to catch a ghost. 'Catch' in this case is a term of Malcolm Crowe, a psychiatrist who tries to help Cole Sear who’s always plagued by ghostly apparitions. Through the science of parapsychology and mental Dr. Crowe manages to make Cole built some relationship with the ghost that haunt the kid and assist Cole to help them so they no longer bother him.

8. The Possession (2012)


It was the story of an old box of Israel which is used to lock the existence of ghosts. When the box was held by people who do not know about the spirits inside, especially a child, they slowly mastered by it and it try so hard to take the soul of a child. Releasing the spirit only could be done by performing a ritual ceremony in Jewish custom. 

Check Out my review of Possession 

Thursday, July 28, 2016

FILM PEMBASMI HANTU PERTAMA HOLLYWOOD DAN INDONESIA

Ghostbuster ternyata bukan film pembasmi atau penangkap hantu pertama yang dibuat di dunia. Di Hollywood kita tahu film tertuanya adalah The Exorcist. Diproduksi tahun 1973 dan disutradarai oleh William Friedkin, film ini menceritakan tentang kasus gadis cilk berumur 12 tahun bernama Reagan MacNeill yang dirasuki arwah iblis dan dua orang Pastur bernama Pastor Karras dan Pastor Merrin akhirnya mempraktekan upacara ritual pengusiran iblis.

Adegan yang hilang dalam film

Film ini mengalami beberapa kendala dalam produksinya, mulai dari ditolak oleh sutradara-sutradara beken seperti Stanley Kubrick dan Arthur Penn, bahkan mengakibatkan malapetaka berupa tertabraknya anak si pemeran utama oleh sepeda motor hingga harus dirawat di rumah sakit yang mendatangkan dugaan bahwa film ini dikutuk.

Ternyata film ini meraih sukses luar biasa dalam pemutarannya, tercatat film ini meraih pendapatan lebih dari US$ 441 juta di seluruh dunia dan masuk sebagai nominator di Academy Award yang memenangkan dua kategori untuk Best Sound Mixing dan Best Adapted Screenplay. The Exorcist merupakan film horror pertama yang berhasil masuk menjadi nominasi Academy Award for Best Picture.

Pastur berusaha mengusir roh iblis di dalam tubuh Reagan

Bila The Exorcist menjadi film horror pertama Hollywood yang bertema pengusir hantu, bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia juga tidak kalah dalam urusan ini. Film pemburu hantu pertama Indonesia dibuat tahun 1981 dengan judul Mystic In Bali. Memang tidak bermodalkan peralatan dan teknologi canggih seperti Ghostbuster tapi punya metode yang sama seperti The Exorcist buat mengusir hantu yakni dengan pendekatan keagamaan, The Exorcist dengan upacara ritual Kristen dengan mengandalkan nama Yesus Kristus sementara Mystic In Bali dengan ritual Hindu yang bersandar pada kekuatan Sang Hyang Widi.



Cathy Kean, penulis muda dari USA yang fasih berbahasa Indonesia pergi ke Bali untuk mempelajari rahasia ilmu gaib kuno Leak untuk buku yang sedang dia tulis. Suatu malam di hutan dia bertemu wanita yang juga penyihir dan penganut ilmu Leak. Cathy akhirnya setuju untuk menjadi muridnya dan mulai mengikuti banyak ritual aneh dan mengerikan. 

Gue ingat salah satu adegan menjijikannya adalah ketika Cathy dan sang guru berubah wujud menjadi ular dan memangsa tikus. Pagi-paginya ketika bangun tidur Cathy langsung meloncat ke toilet dan memuntahkan bangkai-bangkai tikus dari mulutnya.



Mahendra, seorang penduduk lokal yang menyukai Cathy mengetahui rencana si penyihir yang hendak mengubah Cathy menjadi budak penghisap darah, yang selalu haus darah dan memangsa bayi dari perkampungan lokal demi mencapai keabadian akhirnya meminta tolong kepada pamannya, I Wayan Jereg, seorang pemuka Hindu setempat untuk menghentikan Penyihir Leak.

Peperangan pun pecah antara kekuatan sihir baik dan jahat dan penonton disuguhi adegan-adegan aneh dan mengejutkan yang merujuk pada legenda-legenda Indonesia seperti wanita yang berubah jadi babi (babi ngepet), ular (siluman ular), dan sosok kepala manusia yang tanggal dari tubuhnya dan melayang-layang dengan taring dan lidah panjang (leak).



Mystic In Bali tidak didistribusikan secara Internasional saat merilis versi aslinya di tahun 1981 tapi kita boleh berbangga bahwa film ini menjadi salah satu film kultus di kalangan penggemar film horror internasional setelah beredar melalui media video bajakan, khususnya saat dirilis dalam format DVD tahun 2003 oleh perusahaan Mondo Macabro.

Mungkin Mystic In Bali tidak mendapat penghargaan sehebat The Exorcist tapi setidaknya memperoleh perhatian dunia dengan berbagai resensi, baik positif (orang Barat baru tahu bahwa black magic bukan hanya mengubah manusia jadi serigala tapi juga babi, ular, bahkan sosok kepala melayang tanpa tubuh) atau negatif (sebagian mengatakan isi skenario yang kurang kuat bahkan komentar menyayat hati soal efek yang murahan sehingga kurang seram)

Ini menunjukan bahwa Indonesia juga mampu membuat film horror dengan mempopulerkan ilmu hitam Leak dari Bali ke seluruh dunia. Dalam hal ini Bali sengaja dipilih sebagai daya tarik orang diluar Indonesia untuk menonton sebab semua orang tahu Bali.

Wednesday, July 27, 2016

IT’S NOT JUST J.J ABRAMS

Star Trek Beyond is being screened in cinemas across the country this week. Many science-fiction fans, especially Star Trek maniac, came to the cinema to watch. It includes me of course. It really a good one, as always we were spoiled by attractive and also hi-tech effect but my interest to write about this film was not about the story or the movie itself…but the producer, J.J Abrams…

Before Star Trek Beyond took it place, in May 2016 there’s other movie of Abrams, 10 Cloverfield Lane, which by coincidence was also the latest movie I wrote on this blog. Funny that 10 Cloverfield was very much different from Star Trek in genre, the first one classified as horror though Sci-Fi influence still hardly attach.   

Why a sci-fi creator is interested to make horror movie? Perhaps what Mr. Abrams do is become the answer and prove as well that every human being…I mean anyone despite it ethnic, race, or religion… are aware of the existence of external life and force outside themselves…something that scared us but also interested because the more mysterious that thing, the more curious we are to found out.

So, I think it commons for horror fans to love Sci-Fi movie as well…you know, horror explore the existence and the mystery of supernatural world while Science-Fiction explores the mystery of life and the world in another galaxy or scientific nature. The two worlds that couldn’t translated perfectly by human beside something that we called faith.

It turn out that it’s not just J.J Abrams who made films from two different genres – it goes the other way around base on the reason I said before - because there are 8 movie creators who’s got the similarity as him :

1. STEVEN SPIELBERG
Everybody knows he’s the most imaginative man in the world. Producing and directing dozens of super cool sci-fi movie as Close Encounter of the Third Kind (1977), ET The Extra Terrestrial (1982), Inner Space (1987), Jurassic Park (1993), Minority Report (2002), War of the Worlds ( 2005), Super 8 (2011), he also master to make horror movie that no less awesome than the sci-fi and became some hits like Something Evil (1972), Jaws (1975), Poltergeist (1982), and Twilight Zone The Movie (1983).

2. SAM RAIMI
He was born in Michigan; October 23, 1959 and also directors who make sci-fi and horror movie. Mr. Raimi has many horror movie that well known in Indonesia like The Evil Dead (1981), Evil Dead 2 (1987), The Grudge (2004), Boogeyman (2005), The Grudge 2 (2006), The Possession (2007) , Boogeyman 2 (2008), Boogeyman 3 (2009), The Grudge 3 (2009), and Poltergeist (2015). While his sci-fi film, though not as many as the horror but also shown here, Dark Man (1990) and Time Cop (1994).

3. JOE DANTE
Born in New Jersey, November 28, 1946 Dante couldn’t passed his passionate in horror and sci-fi movies while his father who was a very famous golfer in mid 70-80 and tried so hard to influence him to follow his career as golfer. Eventually, Joe's career as a director spawned horror films such as The Howling (1981), Twilight Zone The Movie (1983), Burying The Ex (2014) while filming a science-fiction film such Explorers (1985), Innerspace (1987), The Warlords: Battle for The Galaxy (1998).

4. GUILLERMO DEL TORO
As a Mexican, Del Toro was deeply influenced by Spain urban legend where can be seen on The Devil's Backbone (2001), Pan's Labyrinth (2006), and Don’t Be Afraid of the Dark (2010), but he had some passion in sci-fi world and the future world where human existence is threatened by monsters and how to overcome them by robot fighter in the Pacific Rim (2013)

5. JOHN CARPENTER
Known as the director and producer of sci-fi and horror at the age of 70-80, John Carpenter, who was born January 16, 1948 in New York has made a well-known science-fiction movie like Dark Star (1974), Escape From New York (1981) The Thing (1982), Starman (1984), Black Moon Rising (1986), Memoirs of an Invisible Man (1987), and Escape From L.A (1996) but he also had many horror film like Halloween (1978), Christine ( 1983), Prince of Darkness (1987), Village of the Damned (1994), and Halloween Resurrection (2002).

6. TERENCE FISHER
Raised by his grandmother in conservative Christian Scientists neighborhood in the UK made Fisher a very critical person. Various scientific articles devoured and explored which finally became cool classic horror film as The Curse of Frankenstein (1957), Dracula (1958), The Mummy (1959), The Curse of The Wolves (1961), The Man Who Could Cheat Dead (1961), The Horror Of It All (1964) while his science-fiction movie as Spaceways (1953), Four Sided Triangle (1953), The Earth Dies Screaming (1964). Through science-fiction movie Fisher once nominated on Fisher Hugo Awards.

7. STANLEY KUBRICK
A great producer and director who have broad genre on his work, from drama to wars, you’ve just name it. Though he didn’t had as many horror or sci-fi film as the other in this list but Mr. Kubrick’s movie becomes legend of classic art such The Shining (1980), The Shining Forward and Backward (2011), and 2001: A Space Odyssey (1968).

8. M. NIGHT SHYAMALAN
He started his career in the film industry since 1992, once nominated in Oscar and Golden Globe in 1999 for his creation, Sixth Sense and The Village for Oscar in 2004. His name is an image of horror and mystery after the release of horror films that brought world’s attention such as The Sixth Sense (1999), The Village (2004), Lady In The Water (2006), The Happening (2008), and The Devil (2011). On the other hand he’s also interested in the world of science-fiction that accomplished in The Sign (2002) and After Earth (2013).


So, I guess we don’t have to worry to expand our imagination, do we?

Monday, July 25, 2016

FILM-FILM BERTEMA PEMBURU HANTU SELAIN GHOSTBUSTER


Di saat film horror lain menggunakan hantu dan monster yang dengan segala caranya menakut-nakuti manusia, Ghostbuster justru menggunakan pendekatan berbeda dimana manusia dengan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kecerdasannya mampu menjadi pemburu dan penangkap hantu.

Gue sendiri termasuk penggemar aksi empat sekawan; Peter Venkman, Ray Stanz, Egon Spengler, dan Winston Zeddemore ini (asli gue sempat berpikir dari nama-nama yang aneh itu, kecuali Zeddemore, kalau mereka ilmuwan Rusia yang hijrah ke Amrik) dan terakhir gue ingat film ini hanya sampai Ghostbuster 2 yang tayang terakhir 1989. 

Kedua film itu skenarionya ditulis oleh Harold Ramis dan Dan Akroyd dimana keduanya kemudian membintangi filmnya sendiri sebagai Egon Spengler dan Ray Stanz bersama Bill Muray (Peter Venkman) dan Ernie Hudson (Winston Zeddemore).

Setelah 25 tahun tanpa berita, Ghostbuster akhirnya dirilis kembali namun kali ini pemerannya diganti sekumpulan cewek pintar dan pemberani untuk mengedepankan girl’s power dan hegemoni feminis yang sedang menjadi animo di Hollywood, dan mereka adalah Melissa McCarthy sebagai Abby Yates, Kristen Wiig sebagai Erin Gilbert,  Kate McKinnon sebagai Jillian Holtzmann, dan Leslie Jones sebagai Patty Tolan.

KiKa: Kristen Wiig, Leslie Jones, Kate McKinnon, Melissa McCarthy
Ternyata, selain Ghostbuster ada juga film-film bertema pemburu hantu yang sudah tayang sebelumnya, 8 film tersebut diantaranya :

1.    Thirteen Ghost (2001)


Bercerita tentang seorang kolektor dan konglomerat nyentrik bernama Cyrus yang memburu 13 hantu dalam sebuah mesin raksasa bernama Ocularis Infernum (Eye of Hell) untuk membangkitkan mesinnya namun dia baru berhasil menangkap 12 hantu dalam usahanya itu karena pada akhirnya Cyrus dibunuh oleh 11 hantu yang telah dikumpulkannya.

2.    The Exorcist (1973)


Film ini merupakan film tertua yang mengawali era tema pemburu dan penangkap hantu atau arwah. Dua tokohnya, Pastor Karras dan Merrin berusaha menolong seorang gadis berumur 12 tahun, Reagan MacNeill yang kerasukan iblis dengan cara melakukan ritual pengusiran iblis yang tertutup dan tidak diakui oleh gereja. Meskipun berhasil menolong si gadis cilik, kedua pastur itu akhirnya tewas mengenaskan. 

3.    Poltergeist (1982)


Keluarga Bowen yang baru pindah ke sebuah rumah dihantui oleh kemunculan sejumlah arwah yang meneror keluarga tersebut. Baru kemudian Eric dan Amy mengetahui bahwa rumah mereka berdiri di sebuah lahan pekuburan masal bangsa Indian, namun hal itu sudah terlambat sampai arwah menculik anak bungsu mereka, Madison. Keluarga Bowen mendatangkan paranormal untuk membebaskan Madison dari dunia arwah dengan cara menghubungkan dunia gaib dengan dunia nyata. 

Simak review gue tentang remake Poltergeist 2013 

4.    Conjuring (2013)


Mengisahkan pengalaman Ed dan Lorraine Warren yang dikenal sebagai pengusir hantu di era 70-80an dimana kisah Conjuring menginspirasi film horror terkenal Amityville Horror. 

Simak review gue tentang Conjuring 1 

5.    Constantine (2005) 


Mati suri yang dialami John Constantine membuatnya hidup di dunia dunia secara paralel. Kemampuannya untuk mengetahui seluk-beluk dunia arwah membuat dia akhirnya menolong orang-orang yang diganggu oleh hantu. Cara-cara yang tidak biasa untuk berhubungan dengan dunia arwah dipraktikan oleh Constantine, diantaranya dengan menenggelamkan diri dalam bak untuk masuk ke alam roh.

6.    Deliver Us From Evil (2014)


Mengisahkan tentang kisah yang melatarbelakangi alasan kenapa seorang petugas kepolisian veteran NYPD (New York Police Department) bernama Ralph Sarchie kemudian beralih profesi menjadi seorang pendeta yang spesialis dalam pengusiran setan. 

Simak review gue tentang Deliver Us From Evil

7.    Sixth Sense (1999)


Punya kemampuan indera keenam untuk melihat dunia lain belumlah lengkap bila tidak punya kemampuan untuk menangkap hantu. ‘Menangkap’ dalam hal ini merupakan istilah Malcolm Crowe, seorang psikiater yang berusaha membantu Cole Sear yang selalu diganggu oleh penampakan hantu. Lewat ilmu parapsikologi dan kejiwaannya Dr. Crowe berhasil membuat Cole berteman dengan hantu dengan memberikan bantuan kepada mereka sehingga para makluk halus tak lagi mengganggunya.

8.    The Possession (2012)

Mengisahkan tentang sebuah kotak tua milik bangsa Israel yang digunakan untuk mengunci keberadaan hantu dan ketika kotak tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak mengetahuinya maka arwah dalam kotak itu pun menguasainya. Cara melepaskan manusia dari kotak itu hanya dengan melakukan ritual dalam adat Yahudi. 

Simak review gue review tentang Possession 

Saturday, July 23, 2016

KREATOR SAINS-FIKSI + HORROR BUKAN HANYA J.J ABRAMS


Minggu ini film Star Trek Beyond sedang diputar di bioskop-bioskop seluruh tanah air dan banyak fans Sains-Fiksi, khususnya Star Trek, mengantri buat menonton, termasuk gue tentunya. Film yang bagus dan penuh efek animasi, tapi yang menarik buat gue saat mau menulis tentang film ini bukan jalan ceritanya melainkan produsernya, J.J Abrams.

Sebelum Star Trek Beyond tayang, bulan Mei 2016 lalu film J.J Abrams yang lain juga sudah tayang di Indonesia, 10 Cloverfield Lane, yang kebetulan juga merupakan film terakhir yang gue tulis di blog ini. Menariknya 10 Cloverfield berbeda dari Star Trek yang bergenre Sains-Fiksi, karena film sebelumnya lebih ke horror (meskipun nuansa Sains-Fiksi tetap tidak bisa dilepaskan).    

Meskipun kedua film itu berbeda, apa yang dilakukan Mr. Abrams menjadi jawaban bahwa setiap manusia…siapapun, tak tergantung dari suku, ras, atau agama apapun…menyadari adanya kehidupan dan kekuatan lain diluar dirinya… sesuatu yang ditakuti sekaligus disukai karena semakin misterius, hal itu makin mengundang rasa ingin tahu.

Jadi kemungkinan besar seseorang yang tergila-gila horror juga menyukai Sains-Fiksi. Horror mengeksplorasi kehidupan dan kemisteriusan dunia supranatural sementara Sains-Fiksi mengeksplorasi kehidupan dan kemisteriusan dunia di galaksi lain atau yang bersifat ilmiah. Dua buah dunia yang sama-sama belum dapat dijamah dan diterjemahkan dengan baik oleh manusia selain dengan apa yang kita sebut Iman.

Dan ternyata bukan hanya J.J Abrams yang membuat film dari dua genre berbeda – yang sebenarnya berhubungan bertolak dari landasan yang gue kemukakan sebelumnya – ternyata ada 8 kreator film setipe, diantaranya :

1.       STEVEN SPIELBERG 
Tidak ada yang memungkiri bahwa sutradara dan produser yang satu ini merupakan pria paling imajinatif di dunia. Puluhan film sains-fiksi keren sudah dituangkan seperti Close Encounter of The Third Kind (1977), E.T The Extra Terrestrial (1982), Inner Space (1987), Jurassic Park (1993), Minority Report (2002), War of The Worlds (2005), Super 8 (2011) tapi film-film horror yang dia buat juga tidak kalah keren dan meledak seperti Something Evil (1972), Jaws (1975), Poltergeist (1982), Twilight Zone The Movie (1983).

2.       SAM RAIMI
Pria yang lahir di Michigan tanggal 23 Oktober 1959 ini juga termasuk dalam kategori sutradara yang membuat film bergenre sci-fi dan horror. Film horror Sam terbilang lebih banyak dan lebih dikenal pemirsa film Indonesia seperti The Evil Dead (1981), Evil Dead 2 (1987), The Grudge (2004), Boogeyman (2005),The Grudge 2 (2006), The Possession (2007), Boogeyman 2 (2008), Boogeyman 3 (2009), The Grudge 3 (2009), dan Poltergeist (2015). Sementara film sains- fiksinya meskipun tidak banyak tapi juga ikut beredar di Indonesia, diantaranya Dark Man (1990) dan Time Cop (1994).

3.       JOE DANTE
Pria kelahiran New Jersey, 28 November 1946 ini tidak bisa melepas kecintaannya akan film horror dan science fiction meskipun ayahnya yang sangat terkenal di era 70-80 sebagai pemain golf professional, yang juga menulis banyak buku pelatihan cara bermain golf, berusaha membuat Dante sebagai pemain golf. Akhirnya Dante berkarir sebagai sutradara yang menelurkan film horror The Howling (1981), Twilight Zone The Movie (1983), Burying The Ex (2014) sementara film sains-fiksinya  Explorers (1985), Innerspace (1987), The Warlords: Battle for The Galaxy (1998).

4.       GUILLERMO DEL TORO
Sebagai seorang Mexico, Del Toro sangat terpengaruh dengan legenda-legenda urban seram dari Spanyol dimana ini bisa terlihat dari film horornya The Devil’s Backbone (2001) dan Pan’s Labyrinth (2006), Don’t Be Afraid of The Dark (2010) namun Del Toro juga mempunyai rasa ketertarikan akan dunia sains-fiksi dan masa depan dimana keberadaan manusia terancam oleh monster dan cara mengatasinya hanya dengan membuat robot petarung dalam Pacific Rim (2013)

5.       JOHN CARPENTER
Dikenal sebagai sutradara dan produser sci-fi dan horror di era 70-80, John Carpenter yang lahir 16 Januari 1948 di New York ini telah membuat film-film sains-fiksi beken seperti Dark Star (1974), Escape From New York (1981), The Thing (1982), Starman (1984), Black Moon Rising (1986), Memoirs of an Invisible Man (1987), dan Escape From L.A (1996) sementara film horornya yang terkenal juga banyak diantaranya Halloween (1978), Christine (1983), Prince Of Darkness (1987), Village of The Damned (1994), dan Helloween Resurrection (2002).

6.       TERENCE FISHER 
Dibesarkan oleh sang nenek di lingkungan ilmuwan Kristen yang kolot di Inggris membuat Fisher sangat kritis pada segala sesuatu. Berbagai artikel ilmiah dilahap dan dieksplorasi sehingga akhirnya terwujud menjadi cerita-cerita keren di film horor klasik seperti The Curse of Frankenstein (1957), Dracula (1958), The Mummy (1959), The Curse of The Wolves (1961), The Man Who Could Cheat Dead (1961), The Horror Of It All (1964) sementara film sains-fiksinya adalah Spaceways (1953), Four Sided Triangle (1953), The Earth Dies Screaming (1964). Lewat film sains-fiksinya Fisher pernah menjadi nominator Hugo Awards.

7.       STANLEY KUBRICK
Tokoh yang satu ini termasuk mempunyai genre yang luas dalam menghasilkan karyanya, dari drama hingga peperangan. Namun film horror dan sains-fiksi klasiknya merupakan legenda yang tidak tergeser dalam peta film bergenre keduanya, yakni The Shining (1980), The Shining Forward and Backward (2011), dan 2001: A Space Odyssey (1968).

8.       M. NIGHT SHYAMALAN 
Berkarier di dunia film sejak tahun 1992, pria berkebangsaan India ini pernah menjadi nominator Oscar dan Goldn Globe di tahun 1999 untuk filmnya Sixth Sense dan The Village pada tahun 2004 untuk Oscar. Citra horror dan misteri tentu melekat dengan namanya setelah dia merilis film-film horror yang mengundang perhatian dunia seperti The Sixth Sense (1999), The Village (2004), Lady In The Water (2006), The Happening (2008), dan Devil (2011). Di sisi lain dia juga tertarik dengan dunia sains-fiksi yang diwujudkannya dalam film The Sign (2002) dan After Earth (2013).


Jadi rasanya tidak perlu takut untuk mengekpansi wilayah imajinasi kita, bukan begitu?