Monday, September 19, 2016

PERSAHABATANMU POSESIF ALA LIGHTS OUT – CIRI-CIRI DAN MENGHINDARINYA

Kalau kamu sudah menonton Lights Out tentunya kamu sudah tahu persahabatan posesif antara Sophie dan Diana yang menjadi sahabat sejak bertemu di rumah sakit jiwa. Diana yang mengidap penyakit aneh yang rentan pada cahaya begitu melekat pada Sophie bahkan sampai kematiannya setelah para ahli gagal melakukan eksperimen dengan metode ekstrim dalam usaha menyembuhkan penyakit Diana.

Persahabatan Sophie dan Diana tak terpisahkan selama keduanya tinggal di rumah sakit jiwa. Mereka begitu memiliki....saling posesif...satu sama lain, bahkan sekalipun Diana sudah mati. Dan persahabatan posesif itu ternyata menjadi semacam pintu bagi roh Diana untuk masuk ke dunia nyata dan membunuhi orang-orang. Hubungan itu terputus ketika kesehatan mental Sophie sudah pulih dan dia menjadi manusia yang waras.

Diana hanya dapat kembali ketika Sophie dalam keadaan tertekan atau frustrasi sehingga sang arwah berusaha sedapat mungkin menempatkan Sophie dalam kondisi demikian agar dirinya tetap dapat kembali ke dunia nyata. Persahabatan yang awalnya tulus akhirnya menjadi manipulatif bagi keuntungan salah satu pihak.

Apapun alasannya persahabatan yang posesif ternyata tidak sehat bagi satu sama lain. Jadi berhati-hatilah bila mendapati sahabatmu mulai posesif dalam hubungan pertemanan kalian, ciri-cirinya bisa dilihat sebagai berikut :

1.     Berkeras Mengetahui Keberadaanmu

Ingin mengetahui keberadaanmu setiap waktu. Bila dia tidak dapat menghubungimu lewat ponsel maka dia akan berusaha melakukannya lewat media apapun…mengecek akun media sosialmu, email, bahkan menanyakan kepada teman-temanmu.

Pada tingkat paling parah temanmu bahkan bisa minta kamu membuat atau merekam video untuk update keberadaan kamu pada saat itu juga…sesuatu yang bukan haknya sebenarnya karena dia toh bukan orangtua kamu…

2.      Menghubungi Berkali-kali

Kamu mungkin merasa SMS, BBM, WA, atau telepon dari dia yang berdurasi tiap satu jam sekali itu hal biasa untuk menunjukkan sikapnya yang perhatian. 

Sadarlah kalau itu tidak sehat, bahkan termasuk mengganggu dan bila hubungan dilanjutkan bisa jadi kamu yang akan merasa tidak nyaman karena kiriman pesan dari dia tentunya sangat memprovokasi bila kita sedang sibuk di kelas ataupun rapat kantor.

3.       Suka Ikut Campur Dan Mengatur Dalam Segala Hal

Tiba-tiba saja dia membuat rencana tentang apa yang harus kamu pakai, makan dimana dan apa saja yang boleh, kapan dan kemana kamu akan pergi bersamanya. 

Ketika pergi bersama dia, sobat kamu malahan mengritik film yang kamu ingin tonton dan memaksakan film kesukaannya, menjelek-jelekan sepatu yang kamu pakai dengan membandingkan akan lebih baik buat kamu memakai apa yang dia suruh. Berhati-hatilah dari membiarkannya masuk ke ruang pribadi yang sebenarnya jadi keunggulan kamu yang diinginkan para malaikat….kehendak bebas…

4.       Membatasi Ruang Gerakmu

Best Friend Forever, begitu dia bilang, dia mengganggap kamu temannya satu-satunya, tidak ada yang lain, dan meminta supaya kamu melakukan hal yang sama. Seiring waktu dia menjadi mudah marah ketika kamu meluangkan waktu bersama teman yang lain, cowok / cewek yang menarik perhatian kamu, bahkan dengan kakak / adik kamu sendiri.

Memainkan peran seolah dirinya ditinggalkan dia kemudian memusuhi kamu berlama-lama karena itu. Dengan begitu dia ingin mengikat kamu dalam rasa bersalah, begitu kamu ikuti permainannya maka kamu ‘terkurung’ bersamanya tanpa tahu dunia luar.

5.      Sering Menanyakan Pendapatmu Tentang Dirinya

Dalam sebuah hubungan pertemanan biasanya komunikasi yang dilakukan kedua pihak sebagian besar adalah tentang diri sendiri oleh pihak pertama sementara pihak kedua lebih banyak mendengarkan dan sesekali merespon dengan menceritakan tentang dirinya sendiri juga.

Namun dalam komunikasi yang posesif terjadi sebaliknya, salah satu pihak ingin pihak yang lain bercerita bagaimana pendapatnya tentang sang lawan bicara. Sekali-dua kali masih wajar, mungkin dengan maksud intropeksi diri dan dia butuh bantuan sang teman, tapi kalau terus-terusan…alarm kamu mesti waspada…. 

So, apa yang mesti dilakukan kalau kamu melihat persahabatan kamu ternyata punya ciri-ciri seperti di atas? Berikut yang harus kamu lakukan buat menjadikannya sehat kembali :

  1.   Mencari Teman Baru
Punya sahabat bukan berarti kamu tidak boleh punya teman-teman lain. Sebaliknya kamu perlu menambah teman diluar sahabat kamu sebagai investasi masa depan terutama networking yang akan sangat membantu dalam karir.

Ketika sudah mendapatkan pergaulan baru ajak sahabat kamu untuk berkenalan dengan teman-teman baru itu. Bila tersirat kecemburuan atau ketidaksenangan dia atas kehadiran teman-teman baru tunjukkan bahwa dia tetap menjadi bagian terbaik kamu, yakni orang yang paling dekat buat kamu dibandingkan mereka, tanpa mengurangi kemungkinan bahwa kamu tetap akan membina hubungan dengan lingkungan baru kamu

  1.   Menjaga Privasi
Bersahabat bukan berarti kamu tidak boleh punya privasi. Jika dia mulai suka membaca pesan-pesan di ponsel kamu dan kerap menanyakan siapa yang menghubungi tentunya hubungan jadi tidak menyenangkan. Apalagi kalau dia sampai membaca rayuan-rayuan gombal dari si dia yang seharusnya cuma kamu saja yang boleh tahu.

Minta baik-baik supaya dia tidak lagi suka membaca ponsel anda seenaknya dan mungkin perlu juga kamu mengganti password email atau akun facebook kalau dia sudah keburu tahu dan bisa membuka-buka isi perut akun milik kamu….

  1.   Minta Ruang Pribadi
Sahabat yang posesif ingin sekali mengurus segala sesuatunya untuk kamu. Pertamanya mungkin enak tapi lama-lama kamu jadi tergantung terus sama dia, dan nggak semua masalah bisa selesai sesuai dengan pendapat dia karena kamu sebagai individu yang paling tahu mengatasi masalah kamu. Ketika dia ikut campur bisa jadi malah urusan nggak beres dan tambah runyam.

Jadi minta padanya untuk menyingkir sebentar supaya kamu punya waktu berpikir dan menyelesaikan masalah kamu sendiri. Sahabat yang baik akan mengerti, mungkin dia akan memberikan saran-saran tapi setelah itu menyerahkan segalanya ke tangan kamu.

  1.   Berdiskusi untuk tukar pendapat
Komunikasi merupakan kunci untuk mengurangi kesalahpahaman yang berakibat pada kecemasan dan timbulnya sikap posesif akibat ketidaktahuan. Sahabat yang posesif biasanya selalu ingin opininya didengar dan kemauannya dilaksanakan. Dia mungkin ingin memberi yang terbaik sama kamu karena kadar perhatiannya yang seluas angkasa tapi dia perlu tahu juga kalau kamu punya pendapat dan kehendak bebas sendiri.

Ada baiknya ketika dia memberi saran atas suatu masalah kamu, kamu juga memberikan pandangan dari sisi kamu bagaimana kamu mau menyelesaikannya sehingga pendapat kamu juga didengarnya. Komunikasi menjadi tidak sepihak dan kalian saling mendengar tanpa memaksakan.

Selamat mengamati kelakuan sahabat kamu dan lakukan empat tips diatas buat mempermanis hubungan kalian menjadi Best Friend Forever yang sehat...


Bila tidak berhasil maka ada tips kelima sebagai pamungkas, yakni belilah pistol…mungkin cara Sophie menembak dirinya untuk mengakhiri persahabatan yang posesif merupakan cara yang jitu, terutama kalau sahabat kamu itu sudah jadi hantu dan terus menghantui kamu… 

No comments:

Post a Comment