Mungkin kita bertanya-tanya
kenapa ada orang yang mau memainkan permainan ini, seperti halnya yang kita tonton di film Ouija The Origin of Evil, padahal konsekuensinya
setan bisa datang menghampiri?
Kalau tokoh Alice di film tersebut supaya pekerjaannya sebagai cenayang nampak makin mantap, tapi berdasarkan pengalaman gue yang pernah
melakukan permainan-permainan ini dorongan buat orang awam adalah empat hal ini, yaitu :
1.
Rasa ingin tahu atau penasaran
Curiosity kills
the cat, begitu istilahnya tapi siapa sih yang nggak kepingin tahu pada sesuatu
hal yang baru? Dan ketika teman-teman menceritakan tentang permainan baru ini
muncul penasaran buat melihat seperti apa sih permainannya.
2.
Tidak percaya kalau permainan itu benar
Beberapa dari
kita pernah mendengar bahwa permainan itu bisa mendatangkan hantu tapi kita
yang berpikir logis suka nggak percaya dengan cerita itu dan akhirnya
ikut-ikutan bermain di dalamnya hanya untuk membuktikan apa cerita itu benar.
3.
Pamer Nyali
Mereka yang
yakin banget diri bernyali ganda suka ketawa kalau teman-teman mereka ketakutan
pas diceritakan soal permainan hantu itu dan akhirnya menawarkan diri buat
mainin permaian itu hanya untuk menunjukkan diri lebih hebat dari teman-teman
mereka yang ayam sayur.
4.
Ketagihan
Saat roh yang ada
dalam permainan itu memberi kita sedikit intipan hal-hal masa depan atau
sesuatu yang kita nggak tahu dari orang lain maka kita jadi semakin ingin tahu
banyak dan perhatian kita mulai
terpendam ke permainan itu, apalagi kalau banyak teman yang mengagumi kemampuan
kita lewat permainan itu.
Untuk mereka yang berada pada kelompok
1 dan 2, kamu bisa memupus itu dengan membaca ulasan di bawah ini, tidak perlu
penasaran dan meragukan, sementara buat kalian yang termasuk di kelompok 3 dan
4 juga harus baca supaya tahu apa yang harus dilakukan supaya permainan ini
tidak membahayakan kalau kalian tetap nekad melakukannya.
Dan 7 permainan ini sudah gue
coba buktikan benar-tidaknya mendatangkan hantu, seperti :
1.
Ouija
Untuk memainkan
permainan ini perlu fasilitas papan Ouija, dan tidak banyak yang menjual papan
itu di Indonesia. Tidak kekurangan akal, gue dan teman-teman menuliskan
huruf-hurufnya di atas karton dan sebagai pengganti papan kacanya dipakai
rautan pensil bulat jaman dulu yang ada kacanya.
Di film Ouija
ada tiga peraturan yang berlaku, Jangan Pernah Bermain Sendirian, Jangan Pernah
Bermain di Kuburan, Selalu Ucapkan Selamat Tinggal. Pada prakteknya jarang ada
yang memainkan papan Ouija sendirian karena akan lebih seru bersama teman-teman
karena banyak hal bisa ditanyakan sementara jawaban yang didapatkan sering mengejutkan
dan tidak jarang bikin geli namun aturan mengucapkan selamat tinggal ini.
Teman yang jadi medium dan lupa mengucapkan
selamat tinggal ini betulan pernah didatangi hantu sampai ke rumah, padahal
kita memainkannya di sekolah. Dan roh itu bikin teman saya sakit selama
seminggu sampai orangtuanya memanggil orang pintar untuk mengusir roh penasaran
itu.
2.
Jalangkung
Permainan ini
asli Indonesia dan mirip dengan Ouija, hanya saja menggunakan alatnya berupa
boneka tapi bukan boneka asli melainkan gayug air yang dipakaikan kain seperti
pakaian dengan gagang kayu di bagian bawah diikat pensil atau pulpen dan kertas
untuk menulis. Ketika sudah dibacakan mantra dan si ‘boneka’ berdiri maka dia
sudah siap menjawab segala pertanyaan kalian.
Memainkan
jalangkung tidak selalu berhasil, prosentasenya tak sebesar ketika bermain
Ouija tapi waktu itu ingin tahu seperti apa sih permainan asli Indonesia yang
katanya lebih sangar itu. Bermain jalangkung harus lebih sabar karena
pertanyaan yang kalian ajukan tidak bisa cepat dijawab tapi jangan lupa
mengucapkan selamat tinggal karena seperti Ouija, roh yang merasuki boneka
tidak akan pergi dan mengikuti kalian yang ceroboh.
3.
Charlie-Charlie
Aslinya berasal
dari Spanyol dan setelah diterjemahkan namanya menjadi Charlie-Charlie. Permainan ini baru
populer pada lima tahun terakhir di era digital, dimainkan dengan dua buah
pensil dan kertas bertuliskan Ya dan Tidak.
Untuk bermain Charlie-Charlie, kalian harus pintar memilih pertanyaan
karena roh yang ada dalam pensil itu hanya bisa menjawab dengan ‘Ya’ atau
‘Tidak’ dengan cara menggerakan pensil ke arah jawaban.
Tidak ada
larangan untuk memainkannya sendirian, karena itu rasa penasaran mendorong
untuk melihat apakah permainan itu memang bisa menjawab pertanyaan seperti halnya
Ouija. Dan dalam tiga kali percobaan tidak sekalipun pensilnya bergerak, jadi
gue akhiri juga dengan tetap mengucapkan selamat tinggal karena tidak ingin
ceroboh.
4.
Baby
Blue
Permainan ini juga berasal dari Spanyol.
Teman yang memberitahu permainan ini menantang untuk melakukannya, yakni dengan
berdiri di depan cermin dengan gaya bagai menggendong bayi dan mengucapkan
kalimat Baby Blue tiga belas kali.
Katanya kalau tangan terasa berat maka
harus cepat melemparkan ‘bayi’ tak kasat mata itu ke toilet dan menyiramnya
dengan flush karena kalau tidak maka setan yang adalah ibu si bayi itu akan
datang dan mencakar tubuh.
Yang terjadi, tangan nggak merasakan
apapun. Setelah menunggu beberapa saat tanpa ada kejadian aneh gue keluar dari
kamar mandi. Tapi saat keluar dari kamar mandi nggak sengaja lengan tersangkut
tuas dan gesekannya bikin kulit lecet, apakah itu yang dimaksud sebagai
‘tercakar’ kalau kita tidak membuang si bayi? Entahlah…
Wajah Setan Pemilik Bayi permainan Baby Blue |
5.
Kurosurōdo No Uranai (Crossroad Divination)
Permainan ini berasal
dari Jepang dan usianya sudah ratusan tahun, dikenal juga dengan nama
tsuji-ura. Di Jepang diyakini setan-setan atau arwah suka melewati persimpangan
daerah yang sepi sehingga kita harus mencari yang seperti itu untuk
memainkannya. Caranya berdiri di persimpangan jalan yang sepi dan setelah
menggesekan sisir dengan jari dengan mengucapkan kalimat saktinya tiga kali
maka tinggal tunggu orang yang lewat.
Saat orang yang lewat itu
datang kita harus menutupi muka dan menanyakan nasib kita padanya. Kalau yang
lewat itu hantu atau arwah orang meninggal maka dia akan memberitahu nasib
kita, biasanya yang diberitahu lebih banyak nasib buruk sehingga beberapa orang
memutuskan bunuh diri.
Apa yang terjadi ketika gue memainkan permainan ini
bersama dua teman gue saat SMA? Orang yang lewat itu bilang kami akan
kehilangan uang dalam jumlah besar di masa depan dan setelah membuka penutup
muka kami melihat orang di depan kami menodongkan pisau besar dan minta gue dan
teman gue menyerahkan dompet kami.
Tutupi mata dan pakai sisir untuk bermain tsuji-ura |
6.
Hyakumonogatari
Permainan ini dulunya diciptakan para
samurai untuk menguji keberanian. Saat mempersiapkan murid-murid gue untuk
terjun ke turnamen bela diri, gue pernah mempraktekan permainan ini kepada
beberapa murid pilihan buat melatih mental mereka supaya juara. Banyak variasi
yang bisa dilakukan tapi versi gue saat melakukannya adalah dengan 16 lilin dan
satu buah cermin.
Satu per satu empat orang yang sudah gue
pilih menceritakan cerita paling seram yang pernah mereka dengar atau alami
lalu mematikan lilin itu, karena menurut mitosnya setelah lilin terakhir
dimatikan setan akan muncul begitu kita melihat ke cermin dan siapa yang tidak
kaget saat melihat wajah si setan maka orang itu akan memperoleh keberanian
luar biasa untuk menghadapi apapun.
Setelah lilin ke 16 padam kami melihat ke
cermin tapi tidak melihat apapun, gue merasa kecewa karena kenyataannya tidak
seperti yang ada pada mitos tapi takjub juga mendapati empat orang yang gue
pilih itu semuanya berakhir sebagai juara. Apakah itu berarti si setan yang
terlalu takut menampkan diri kepada kami semua? Ataukah hantu itu sudah nampak
tapi karena terlalu bernyali tinggi maka kami tidak mengindahkannya? Pertanyaan yang tidak pernah gue simpan-simpan,
yang penting mereka sudah juara…
Ketika lilin terakhir mati, kamu akan melihatnya |
7.
Closet
Game
Ini juga salah satu permainan tes nyali
yang pernah gue lakukan di rumah teman, cuma korek api kami ganti dengah senter
karena tidak mau ambil resiko pakaian ayahnya – terutama jas-jas mahal – yang
ada di dalam situ terbakar gara-gara kami menyalakan korek api di dalam lemari pakaian.
Kita harus masuk ke lemari pakaian dalam
sebuah kamar. Lampu kamar itu harus dalam keadaan mati dan kita masuk dalam
lemari itu tepat tengah malam dalam keadaan lemari tertutup. Setelah menunggu
sejenak kita nyalakan senter di dalam. Gue sih tidak mengalami apa-apa tapi
pada giliran teman yang paling akhir senternya padam beberapa kali dan dia
bilang sempat mendengar suara berbisik di telinga.
Tidak heran dia keluar dari lemari dengan
menjerit dan menutup pintu lemari dengan kakinya tanpa berani berbalik. Sewaktu
diperiksa memang baterainya agak sedikit soak setelah dipakai bergantian oleh
kami tapi teman gue ngotot mendengar suara itu dan sampai sekarang dia tidak
pernah berani mematikan lampu di kamar ayahnya dimana lemari itu berada.
Closet Game |
Permainan mana
yang sudah pernah kamu coba?
No comments:
Post a Comment