Disutradarai oleh :
Mike Flanagan
Dibintangi oleh :
Elizabeth Reaser, Lulu Wilson, Annalise Baso
Produksi :
produksi Blumhouse, Hasbro Studio
Sewaktu menonton Ouija di tahun
2014 gue tidak pernah berpikir bahwa film ini akan dibuat sekuelnya karena
cerita film ini sangat jelas bagaimana akhirnya. Karena itu gue ingin tahu
bagaimana mereka membuat persambungan kontinity dari film sebelumnya ke Ouija
The Origin of Evil.
Diawali pada tahun 1967 di Los
Angeles ketika seorang single mom bernama Alice bekerja sebagai peramal untuk menghidupi
kedua putrinya, Lina - yang tertua - dan Doris - yang termuda - dengan alasan
bahwa yang mereka lakukan itu untuk membantu orang-orang yang putus asa dan
membutuhkan jawaban dari hal spiritual. Padahal sebenarnya Alice melakukan trik
yang cerdas dengan menggunakan peralatan canggih sehingga dia terlihat
melakukan kontak dengan dunia spiritual.
Ketika Lina menemukan papan Ouija
di sebuah pesta, dia menyarankan ibunya agar menggabungkan ramalan dengan benda
itu. Lina setuju dan membuat modifikasi menggunakan magnet untuk membuat papan
kaca bergerak. Saat melakukan persiapan, tanpa sadar Alice melakukan hubungan
dengan roh bernama Marcus yang kemudian mulai merasuki Doris. Lina mengakhiri
permainan itu dengan melanggar aturan yakni tidak mengucapkan selamat tinggal.
Masih ingat ketiga aturan itu?
Jangan pernah memainkannya
sendirian, jangan pernah memainkannya di kuburan, akhiri permainan dengan
mengucapkan selamat tinggal…
Doris mulai bertindak aneh, gadis
cilik itu melakukan kontak dengan sejumlah roh menggunakan papan yang dimainkannya
sendirian, salah satu dari roh yang dihubunginya adalah ayahnya yang kemudian
menunjukkan sebuah tempat penyimpanan rahasia di ruang bawah tanah dimana di
dalamnya berisi kantong penuh uang tunai.
Ketika dia memberikan uang itu
kepada Alice sebagai bukti bahwa dia benar-benar berbicara kepada Roger, ketiganya
lalu memainkan Ouija itu untuk melihat kebenaran ucapan Doris. Betapa
terkejutnya Alice dan Lina saat mendapati papan kayu itu bergerak sendiri di
depan mata mereka. Alice senang melihat banyak pertanyaan – yang hanya Roger yang
tahu jawabannya – dijawab dengan benar oleh papan itu sehingga keyakinan bahwa
mereka bisa berhubungan dengan dunia lain muncul. Alice mengurung Doris di
rumah untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana caranya membangun hubungan kea
lam roh agar dia bisa meramal lebih jitu.
Lina yang terganggu oleh
perubahan Doris membawa kertas ditulis adiknya dengan lancar dalam bahasa
Polandia kepada Pastor Tom. Pria itu menemukan bahwa kertas tersebut merupakan jurnal
seorang imigran Polandia yang disekap di ruang bawah tanah rumah dan
menjelaskan bagaimana dia meninggal ketika menjadi tawanan di sana. Sang pastur
memutuskan bertemu Doris dan minta dihubungkan dengan mendiang istrinya,
Gloria.
Setelah sesi Ouija sang pastur
akhirnya mengetahui bahwa Doris sebenarnya tidak melakukan hubungan dengan roh Gloria
tapi membaca pikiran dan mengulangi apa yang dalam benak lelaki itu tapi
beberapa roh jahat sudah pasti mengambil kendali atas Doris sehingga dia
menyarankan melakukan ritual pengusiran setan kepada Alice dan Lina.
Setelah Doris membunuh pacar
Lina, Alice dan Lina membawa papan Ouija ke ruang bawah tanah untuk
menghancurkannya. Sebelum mereka melemparkan papan ke dalam tungku perapian
untuk membakarnya, Pastor Tom menemukan sisa-sisa kerangka yang tertinggal di
dinding ruang bawah tanah sehingga mereka menyadari bahwa mereka telah
menggunakan papan Ouija di kuburan sepanjang waktu ini, itu semakin memperkuat
apa yang tertulis dalam jurnal si pria Polandia yang ditawan di ruang bawah
tanah ini. Pastur Tom lalu mendapat serangan dari Doris setelah sebelumnya kerasukan
iblis yang membuat Alice dan Lina melarikan diri ke lantai atas.
Di lantai atas, Lina dan Alice
menemukan papan Ouija ternyata balik ke atas meja dan keduanya lalu ditangkap
oleh Doris. Arwah Roger lalu mengingatkan Lina pada saat ketika mulut bonekanya
dijahit dan itulah satu-satunya cara untuk menghentikan roh yang mengamuk dalam
tubuh Doris, bahwa dia harus menjahit mulut adiknya sehingga suara-suara yang
didengar Doris berhenti dan arwah itu terkurung selamanya.
Lina turun ke ruang bawah tanah
untuk menghadapi Doris yang menahan ibu mereka. Dia berhasil menjahit mulut
Doris dan menjelaskan kepada Alice bahwa itu perlu untuk menghentikan roh jahat
yang merasuki Doris. Tiba-tiba Lina mengalami kerasukan dan kemudian menusuk
mati Alice.
Dua bulan kemudian, Lina yang ditahan
rumah sakit jiwa karena didakwa membunuh ibunya tengah diwawancarai oleh dokter
yang mencoba untuk mencari fakta tentang kejadian yang sebenarnya. Lina yang
linglung tak mampu menjawab pertanyaan dengan benar namun dia menegaskan bahwa Alice
salah, dan mereka tidak sendirian.
Di ujung film setelah credit
title nampak adegan dari Lina yang sudah menua di rumah sakit jiwa menerima
kunjungan dari seseorang yang mengaku keponakannya...dan dari situlah gue paham
bagaimana twisting itu dibelokkan dari film sebelumnya…
Ingat saat Laine di film Ouija
mengunjungi Paulina Zander di rumah sakit jiwa untuk mencari tahu siapa gadis
berinisial DZ dan apa yang sebenarnya terjadi di rumah keluarga Zander? Ya,
disitulah persambungannya terjadi…
Nah, kekuatan cerita yang mereka
bangun di film ini bagus, selain itu Mike Flanagan membuat produksi yang baik pada
gambarnya juga. Film ini tentunya diambil dengan kamera digital seperti yang
banyak digunakan rumah produksi saat ini, tetapi untuk membuat film terlihat
seperti sesuatu yang diambil pada tahun 1967 dia membangun efek gambar di pasca
produksi. Kalian bisa melihat setiap 20 menit titik hitam muncul di sudut kanan
atas frame dan komposisi bingkai yang digunakan mengingatkan tentang bagaimana
pembuat film lama mengkomposisi film-film mereka.
Sayang banget teknik hebat yang
dia hadirkan punya sedikit cacat dari ceritanya karena Flanagan lupa
memperhatikan detil film sebelumnya, Ouija tahun 2014 menyatakan saat Laine
menyelidiki rumah Zander dia mendapat informasi bahwa peristiwa supranatural
yang menewaskan Alice dan Doris terjadi di tahun '40 atau '50, sementara
prekuelnya di Ouija The origin Of Evil memilih 1967 sebagai tahun awal dimulainya kisah kutukan ouija...
I think I don't need to watch this movie again.
ReplyDeleteYou write it all.
Xixixixixi.
Hahaha...but still you should see the beauty of the shoot
ReplyDelete