Kesuksesan
novel Bram Stoker Drakula yang ditulis oleh penulis Irlandia bernama Bram
Stoker di tahun 1897, dan kemudian diangkat ke film oleh Tod Bowning di tahun
1931 membuat sosok vampir mewabah di seluruh dunia, terutama pada film horror
dan dark fantasy.
Banyak penulis yang terinspirasi oleh hasil karya Stoker dan
harus mengucapkan terima kasih kepadanya. Tanpa sosok Drakula, Stephanie Meyer
mungkin tidak akan pernah menciptakan serial Twillight atau Marv Wolfwan dengan
Blade-nya.
Bagi
orang awam Drakula atau vampir hanyalah makluk penghisap darah yang hanya ada
dalam film horror, novel, atau cerita-cerita fiksi namun dari sebuah penelitian
ilmiah yang dilakukan sejak tahun 1972 terbukti makluk ini benar-benar ada.
Gue
mendapati fakta ini setelah beberapa waktu lalu menulis tentang The
Atticus Insitute dimana dari beberapa web gue dapat info bahwa tempat itu
benar-benar ada hingga mulailah gue mencari informasi yang akhirnya membawa gue
mampir ke web ilmuwan ini, yang ternyata menjadi kepala sebuah lembaga riset
yang menyelidiki hal-hal aneh macam yang dilakukan di The Atticuss Institute…
Berdasarkan
penelitian seorang ahli jiwa bernama Dr. Stephen Kaplan yang mengepalai Lembaga
Riset Drakula (Vampire Research Center of America) di New York, USA tercatat
hipotesa bahwa dalam keluarga kerajaan manapun yang pernah ada di dunia, satu
diantara keturunannya berpotensi besar sebagai penghisap darah.
Hal
ini dimungkinkan dengan adanya kepercayaan akan cerita kuno atau agama pagan
bahwa meminum darah bisa membuat manusia jadi awet muda. Selalu akan ada
pencurahan darah dari kepercayaan Aztek dan Maya di masa lampau bahkan hingga
agama modern. Kepercayaan ini dipelihara oleh para bangsawan dan anggota
keluarga kerajaan agar selalu nampak segar di hadapan publik.
Dr. Stephen Kaplan |
Untuk
membuktikan teorinya, Dr. Kaplan mengadakan penelitian dengan cara melakukan
survey berupa penyebaran angket. Saat menyebarkan angket kepada responden Dr.
Kaplan dibantu oleh paranormal / cenayang yang dapat mengetahui dengan pasti
potensi narasumbernya sebagai vampir. Selain itu Dr. Kaplan juga mendatangi
perkumpulan yang berhubungan dengan pemujaan setan atau melakukan ritual
pemujaan yang melibatkan darah segar sebagai sesaji.
Dari
hasil risetnya didapati bahwa Amerika Utara merupakan tepat terbanyak yang
dihuni oleh makluk penghisap darah dibandingkan tempat lainnya di dunia.
Menurut catatan Dr. Kaplan ada sekitar 650 vampir tinggal di USA sementara
tempat lain yang juga banyak dihuni vampir adalah Inggris, Irlandia, Amerika
Selatan, Kanada, dan Afrika Selatan.
Hebatnya
Dr. Kaplan menemukan seorang gadis vampir yang berhasil diwawancarainya di televisi
di tahun 1979. Pakaian gadis yang diwawancarai tersebut adalah gaun yang biasa
dikenakan wanita di abad 16-17 padahal saat diwawancarai gadis tersebut masih
terlihat berusia 20 tahun.
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa darah merupakan kebutuhan vital vampir, jika frekuensi minum darahnya berkurang vampir tidak langsung mati namun akan terlihat tua.
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa darah merupakan kebutuhan vital vampir, jika frekuensi minum darahnya berkurang vampir tidak langsung mati namun akan terlihat tua.
Sang
gadis tidak menyukai penggambaran vampir pada film-film modern sehingga dia
menyatakan film-film tersebut memberi gambaran yang keliru tentang dunia vampir
yang sebenarnya. Dia menjelaskan bahwa vampir tak boleh mengambil darah dengan
jalan kekerasan apalagi sampai membuat korbannya meninggal.
Dari
wawancara tersebut didapati sejarah bahwa Drakula merupakan kisah nyata…
Vlad III "Dracul" |
Vampire
berasal dari Rumania dan mulai menyebar ke Eropa pada abad 16. Seorang raja
Rumania di abad 15 bernama Prince Vlad Tepes III atau dikenal sebagai Vlad Dracul
atau Vlad Sang Penusuk, ratusan perang sudah dimenangkannya sehingga tak ada
yang meragukan kemampuannya berperang, dia juga dikenal buas karena kerap menguliti
dan menyula musuh yang menjadi tawanannya.
Kesukaannya
menyula inilah yang membuatnya mendapat julukan sebagai The Impaler (Sang
Penusuk), menyula adalah penyiksaan dengan menusuk anus manusia dengan
menggunakan batang kayu sebesar lengan pria dewasa yang kemudian ditancapkan ke
tanah hingga kayu menembus perut, dada, bahkan hingga ke leher.
Keberhasilan
Vlad dipercaya karena ritual yang sering dilakukannya yakni minum dan mandi
darah para tawanan yang dibunuh dengan sadis. Momoknya terus berlanjut hingga
perang Salib sampai dia akhirnya berhasil dikalahkan oleh Sultan Mehmed II,
kepala Vlad dipenggal dan dipersembahkan kepada Ottoman sebagai penghormatan
bagi warga Turki yang menjadi korban kekejaman Vlad selama perang.
Rupanya keberhasilan Vlad menginspirasi banyak pemimpin Eropa yang kemudian mengikuti jejaknya
hingga pada abad akhir abad 15 sampai 17 terjadi wabah Drakula (mengikuti
kebiasaan Vlad untuk mandi dan minum darah manusia) sehingga lahir spesies manusia
baru peminum darah. Keturunan Vlad III pun masih ada yang hidup di bumi dan
meneruskan kebiasaan minum darah.
Dalam
bukunya Dr. Stephen Kaplan menjelaskan satu penyakit yang menyebabkan seseorang
mempunyai ciri-ciri seperti Vampir, besar kemungkinan penyakit itulah yang
mendera Vlad III sehingga dia punya kebiasaan minum darah.
Nama
penyakit itu Phorphyria, penyakit kelainan gen dimana penderitanya kekurangan
enzim glisin yang berfungsi membentuk Heme atau haemoglobin yang berfungsi
mengangkut oksigen dalam darah. Kurangnya heme akan membuat oksigen tidak
terangkut sempurna sehingga tubuh bisa berwarna biru pucat, ini menjelaskan
kenapa Vampir berdarah biru.
Profil penderita phorphyria |
Penderita
phorphyria juga tidak bisa terpapar sinar matahari secara langsung karena
ultraviolet akan membakar kulit mereka. Disamping itu karena kualitas darah
yang buruk akibat kurangnya sirkulasi oksigen membuat penderitanya harus mendonor
atau transfusi darah secara berkala. Bahkan mereka harus meminum darah itu
secara langsung agar darah langsung masuk ke sistem pencernaan dan diuraikan
masuk ke aliran darah.
Pertanyaan
kenapa Vampir benci bawang putih juga terjawab, itu karena bawang merupakan zat pengemulsi lemak.
Kualitas darah yang bagus ditentukan oleh tingkat lemak dalam darah tersebut
sehingga sebagai zat yang sifatnya emulsi, bawang dapat menyebabkan kadar lemak
darah berkurang. Ini dapat dilihat pada penderita kolestrol dan jantung akibat
hipertensi yang diwajibkan rutin makan bawang mentah supaya kadar lemaknya
berkurang secara signifikan.
Selama
penelitiannya, Dr. Stephen Kaplan juga menemukan empat kelompok besar vampir,
yakni :
- Vampir Wanabee
Vampire Wanabee |
Kelompok ini sebenarnya hanya sekumpulan manusia biasa yang
terobsesi menjadi vampire dan merasa diri mereka seperti itu dengan memakai
pakaian gothic dan riasan wajah yang seram. Mereka terpengaruh romantisme dari
sosok vampir dan berpura-pura miinum darah hanya pada saat melakukan
upacara-upacara khusus saja saat dihadiri massa namun bukan menjadi sebuah gaya
hidup.
- Vampir Yuppie
Ini adalah orang-orang yang berdagang kenikmatan seksual dan
menukarnya dengan darah. Mereka memiliki kebutuhan minum darah yang sebenarnya,
telah diperoleh juga dokumentasi bahwa mereka minum darah yang terkuras dari
karton daging di supermarket. Sebagian besar memiliki sebuah paksaan, dan ada
semacam perasaan bersalah dan malu atas apa yang mereka lakukan.
- Vampir Konservatif
Kelompok ini terdiri dari sejumlah kecil orang yang memiliki
kebutuhan fisik mengkonsumsi darah di samping diet biasa mereka. Dia menyebut
orang-orang ini kuno atau kolot karena pakaian mereka tidak menarik perhatian
dan terlihat datar.
Mereka menyembunyikan kenyataan bahwa mereka peminum darah
tapi merasa mudah marah, depresi, lemah, atau agresif jika mereka tidak
mendapatkan cukup darah dalam diet mereka. Ini adalah tanda dari Porphyria.
- Blood Killer
Kelompok terakhir ini adalah orang-orang yang bertindak atas
dorongan kehausan mereka dan mencari korban untuk membunuh dan menguras darah
mereka. Dia telah bekerja dengan Kepolisian di USA dan banyak negara lain untuk
menyelidiki pembunuhan misterius yang melibatkan kehilangan darah berlebihan.
Ini merupakan pekerjaan yang berbahaya karena pada beberapa
kesempatan Dr. Kaplan pernah hampir tewas saat melakukan penyelidikan.
Akibatnya, dia mengubah metode dengan cara wawancara di mana dia bertemu orang
yang dicurigai sebagai vampir hanya sekedar untuk bertatap muka.
Dari sinilah dia kemudian membuat daftar orang-orang yang
memang termasuk golongan Blood Killer sehingga julukan Van Helsing pun
diberikan kepadanya.
No comments:
Post a Comment