Tuesday, August 9, 2016

BERBAGAI JENIS RACUN SEBAGAI REFERENSI NOVEL KAMU (1)

Medea dan anggur
 beracun Theseus
Pembunuhan racun kopi di Cafe Olivier, Jakarta disusun dengan pintar. Pelakunya menguasai berbagai ilmu detektif, dia mengerti psikologi awam dimana karyawan cafe akan panik saat mendapati minuman yang dibuatnya membuat pelanggan kejang-kejang sehingga secara spontan memegang gelas buat mengamankannya ke dapur untuk dicoba apa yang salah, dimana ini akan merusak barang bukti yang seharusnya bisa menegaskan sidik jari pelaku yang memang memegang gelas.


Dia mengerti ilmu lokasi sehingga saat masuk ke dalam cafe langsung mempelajari titik-titik penempatan CCTV dengan berbagai laku (menoleh-noleh dan bahkan selfie di bar untuk melihat arah mata CCTV di atas bar dan blind spot kamera di tempat lain) sehingga bisa menentukan tempat duduk yang pas sebagai TKP dan menyediakan berbagai barang sebagai penghalang,

Dia juga memahami jenis racun yang paling efektif. Pengetahuannya akan minuman kesukaan korban membuat dia bisa membawa racun yang paling pas yaitu sianida. Kenapa sianida? Kenapa bukan arsenik atau racun lainnya? Karena sianida memang efektif bila ditaruh di minuman dingin.

Kita juga harus punya pengetahuan tentang racun, bukan dengan tujuan meracuni orang lain tapi setidaknya berjaga-jaga agar tidak terjadi kecelakaan yang membahayakan diri kita sendiri seperti yang terjadi pada crew Kapten Cook yang tanpa sengaja memakan racun ikan buntal atau seorang penulis bernama Henry Randolph yang tewas karena meminum racun yang dikira pil kina.

Apalagi kalau kamu ingin menulis cerita atau novel detektif / horror yang canggih dengan melibatkan racun, so silakan menyimak 13 jenis racun berikut yang akan gue tulis dalam artikel bersambung agar tidak terlalu lelah membacanya...

Manusia mengenal racun sejak 2500 SM dimana ketika itu bangsa Sumeria menyembah dewi racun yang disebut Gula. Dalam legenda Yunani juga terdapat kisah mengenai racun-meracun dimana salah satunya adalah kisah tentang Medea, cucu Hellios sang dewa matahari yang ingin membunuh anak tirinya, Theseus dengan minuman anggur beracun. 

Di masa pemerintahan kekaisaran Romawi keracunan di saat santap malam di kalangan menengah ke atas menjadi pemandangan lumrah, biasanya untuk menyingkirkan anggota keluarga yang tidak disukai, sementara di tahun 246 SM Cina mengembangkan drama Ritual Chou yang didalamnya terdapat ritual membakar 5 macam racun.

Memasuki tahun 8 M, racun semakin berkembang karena ahli kimia Arab berhasil mengubah arsenik menjadi bubuk yang tidak berasa dan berbau sehingga mendeteksi adanya racun semakin sulit. Pada masa itu racun diperdagangkan bebas di apotek sehingga mudah didapat. 

Pada abad 14 dan 15, ahli kimia Italia berusaha membuat racun yang lebih kuat dari sebelumnya sementara di abad 20 racun mulai diteliti untuk dikembangkan sebagai senjata.

Beberapa referensi jenis racun disini gue tulis berdasarkan urutan kinerjanya yang paling mematikan dibandingkan racun lain dan dapat dipakai referensi oleh para penulis horror atau cerita detektif, diantaranya:

1.       ARSENIK (KING OF POISON)
Arsenik merupakan senyawa kimia dengan Simbol As dengan nomor atom 33 adalah unsur paling umum ke-20 dalam kerak bumi. Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan cara untuk mengisolasi elemen ini menjadi senyawa solid pada tahun 1250. 

Dalam bentuk unsur senyawa ini tidak berbahaya namun dalam bentuk oksidanya yakni arsen dioksida maka bersifat racun dengan bentuk serbuk putih serta larut dalam air. Senyawa arsenik ini 500 kali lebih beracun daripada arsenikum murni.

Zat ini tak dapat dideteksi karena mudah menyatu dalam air, makanan, dan sejenisnya sehingga jadi pilihan yang paling menarik sebagai senjata pembunuh. Hanya saja ketika dipanaskan, airsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bawang putih. 

Begitu sulit dideteksinya arsenik sehingga senyawa ini juga mendapat julukan lain yakni senyawa warisan, dimana orang menggunakan racun ini untuk merebut warisan tanpa kuatir meninggalkan jejak.

Gejala-gejala keracunan arsenik akut dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama mengakibatkan kelumpuhan parah yang dapat terjadi dalam waktu 1-2 jam dan biasanya sering ditandai dengan tanda-tanda mengingau atau kegilaan. 

Sedangkan yang kedua dalam bentuk gangguan pencernaan seperti mual, sakit kepala, nyeri hebat, muntah, dan diare sebab zat arsenik dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan sehingga menyebabkan kematian akibat syok. Minimal dosis mematikan arsenik saat masuk dalam tubuh orang dewasa adalah 70-200 mg atau 1 g/kg/hari.

Di Inggris racun jenis ini digunakan sebagai penanganan hama tikus sehingga dapat dibeli dengan mudah di tiap toko obat yang ada disana. Arsenik ternyata pernah digunakan sebagai maskara kecantikan pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya. 

Dengan mencampurkan arsenik bersama cuka dan kapur, kaum hawa kala itu memakannya untuk meningkatkan penampilan kulit mereka sehingga nampak lebih putih dan bersih. Namun hal itu tidak dianjurkan sekarang. Untuk pertanian modern arsenik masih digunakan sebagai campuran pestisida.

2.   BOTULINUM
Botulinum (BTX) adalah protein neurotoksik yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum dan spesies terkait. Ada dua jenis botulinum yang dikenal yakni tipe A dan tipe B. Botulinum tipe toksin A dan B digunakan dalam pengobatan untuk, antara lain, neuron motorik sindrom atas, hiperhidrosis fokal, blepharospasm, strabismus, migrain kronis dan bruxism.


Keadaan neurosistem normal
Infeksi bakteri dapat mengakibatkan penyakit yang berpotensi fatal yang disebut botulisme. Botulinum adalah racun paling akut mematikan yang dikenal, dengan dosis mematikan diperkirakan median manusia (LD50) dari 1,3-2,1 ng / kg intravena atau intramuskular dan 10-13 ng / kg ketika dihirup. Dengan perhitungan itu botulinum merupakan racun paling kuat, ilustrasinya dengan satu sendok the botulinum kalian sudah dapat membunuh 1,2 Miliar orang.

Keadaan neurosistem terpapar racun botulinum
Keracunan botulisme biasanya karena kemasukan makanan yang terkontaminasi atau suntikan ke dalam tubuh yang dapat merusak sistem syaraf dan melumpuhkan otot dengan menghambat pelepasan neurotransmitter acetycholine dari syaraf. Ketika racun itu berkontak langsung dengan tubuh maka gejala utamanya adalah penglihatan ganda, penglihatan kabur, kelopak mata terkulai, cadel berbicara, kesulitan menelan, mulut kering, dan kelemahan otot. Racun botulinum juga mempengaruhi sistem pernafasan dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Botulinum ternyata banyak digunakan dalam perawatan kosmetik. AS Food and Drug Administration memberikan peringatan khusus kepada warganya bahwa toksin ini dapat menyebar dari bagian tubuh yang disuntik ke area tubuh yang lain, menyebabkan botulisme. Bentuk komersialnya yang laris diperjualbelikan saat ini di USA kita kenal dengan nama Botox.
Botox digunakan dalam industri kecantikan di USA


No comments:

Post a Comment