Wednesday, August 17, 2016

BERBAGAI JENIS RACUN SEBAGAI REFERENSI NOVEL KAMU (2)

Melanjutkan referensi berbagai jenis racun sebagai referensi novel kamu (1), kita bahas lagi daftar racun yang berbahaya :


3.   SIANIDA

Meski punya sejarah menakutkan sebagai racun mematikan sebenarnya sianida diyakini sebagai salah satu senyawa yang bertanggungjawab membentuk kehidupan di muka bumi ini. Sianida merupakan senyawa kimia yang mengandung kelompok siano, dengan atom karbonnya yang terikat ke atom nitrogen dan dirumuskan dalam ilmu kimia C = N atau CN.

Kelompok CN dapat ditemui dalam berbagai macam senyawa kimia. Beberapa diantaranya berbentuk gas seperti hidrogen sianida, sedangkan yang lainnya berbentuk padat, cair, ataupun kristal seperti potasium sianida atau sodium sianida.

Dalam kehidupan sehari-hari sianida mudah ditemukan di berbagai macam benda seperti almond, biji apel, aprikot kemel, asap tembakau, insektisida, pestisida, dan banyak lainnya. Karena begitu umumnya sianida di sekitar kita sehingga pembunuhan oleh sianida dapat disalah artikan sebagai kecelakaan domestik atau kecelakaan rumah tangga akibat tanpa sengaja menelan pestisida.

Bila digunakan untuk membunuh racun sianida biasanya dioleskan pada pinggir gelas botol minuman atau disuntikkan ke dalam batu es. Sianida hanya  bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu kristal-kristal yang akan ditelan harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida.

Bila sudah menyatu maka proses korosi hanya butuh beberapa detik sebelum menunjukan reaksinya. Ketika menyatu dengan makanan atau minuman sianida akan merubah warna makanan menjadi kuning atau hijau dengan bau kacang almond yang khas.


Selain dengan cara ingesti (ditelan), sianida dapat diserap lewat inhalasi (paru-paru) atau kulit sebelum didistribusikan ke seluruh tubuh. Karena itu salah satu cara melihat apakah seseorang terkontaminasi sianida dari tampak luar adalah iritasi, ada bekas luka seperti terbakar, yang terpapar pada kulitnya.

Sianida membunuh korbannya dengan cara mencegah sel-sel darah merah dalam proses penyerapan oksigen dan dikenal pula dengan sebutan proses “Sesak Napas Internal”. Dapat dibayangkan tersiksanya korban sianida setelah terkontaminasi racun ini sebab mereka seperti dicekik dan tak bisa bernafas.

Kematian dapat berlangsung 1-15 menit tergantung dari dosis yang masuk ke dalam tubuh, dosis fatalnya adalah 1,5 mg/kg berat badan, dan seringkali sangat mengerikan untuk dilihat karena orang yang keracunan sianida akan memukul-mukul kepala dan meneteskan air liur dalam upaya mencegah kematian.

Sianida terkadang masih suka digunakan di pertambangan untuk mengekstraksi emas dan perak. Karena itu keselamatan kerja para pekerja di pertambangan emas atau perak sangat rawan karena sianida bisa mempengaruhi kesehatan manusia dan makluk hidup di sekitarnya.

4.       THALLIUM

Thallium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang TI dan nomor atom 81. Ketika terisolasi dalam tanah Thallium menyerupai timah tapi ketika terekspos ke udara thallium menjadi tidak berwarna.

Ahli kimia bernama William Crookes dan Claude-Auguste Lamy menemukan thallium secara independen pada tahun 1861, di residu produksi asam sulfat. Keduanya meneliti Thallium menggunakan metode baru yang baru dikembangkan berupa spektroskop cahaya dan mendapati bahwa thalium menghasilkan garis spectrum hijau. Itu sebabnya senyawa tersebut dinamakan thalium, dalam bahasa Yunani berarti thallos atau ranting hijau.


Thallium memiliki ciri-ciri larut dalam air, tidak berwarna, dan tidak berbau. Punya sifat sangat beracun sehingga harus ditangani dengan hati-hati. Keracunan Thalium bisa terjadi lewat pernafasan, penyerapan kulit, menelan, bahkan kontak mata. Dosis aman terpapar Thallium di kulit adalah 0,1 mg/m3 melalui hari kerja 8 jam tapi bila melebihi 15 mg/m3 Thallium berbahaya bagi kesehatan. Sementara paparan terhirup tidak boleh melebihi 0,1 mg/m3 dalam 8 jam berat rata-rata.

Senyawa ini adalah jenis racun yang harus diwaspadai sebab setelah ditambahkan ke dalam makanan atau minuman tidak dapat dideteksi karena tidak berbau, tidak merubah warna makanan atau minuman, atau merubah rasanya. Kerjanya paling efektif ketika masuk ke tubuh melalui lidah, jadi zat itu bisa ditambahkan lewat air, teh, kopi, sayuran, buah-buahan, bahkan obat. 


Bila sudah masuk ke dalam tubuh seseorang racun tersebut sangat efektif sehingga tidak ada obat penawar yang bisa menghentikan efeknya apalagi bila kadar dosis mematikan sudah berada dalam tubuh selama lima jam.

Substansi ini akan segera merusak berbagai organ mulai dari paru, ginjal, dan otak. Beberapa efek khas keracunan talium adalah rambut rontok, meski kehilangan rambut umumnya terjadi pada dosis rendah, dan kerusakan saraf perifer (korban ibaratnya mengalami sensasi berjalan di atas bara panas).

Thallium pernah menjadi senjata pembunuh yang efektif sebelum efeknya dipahami dan ditemukan penangkalnya berupa Prusia biru, yang merupakan bahan pertukaran ion yang solid, yang menyerap talium. Dengan takaran Prusia biru hingga 20 g per hari yang diberikan lewat makan melalui mulut kepada orang, senyawa Thalium dinetralisir lewat sistem pencernaan dan keluar dalam bentuk tinja. Pada tahap selanjutnya, pengobatan racun itu menambahkan kalium untuk memobilisasi senyawa tersebut dari jaringan.

Saat ini Thallium digunakan sebagai salah satu bahan racun tikus dan racun semut, juga detektor inframerah. Selain itu sumber utama Thallium berasal dari polutan buatan manusia seperti emisi gas dari pabrik semen, pembakaran pembangkit listrik batu bara, dan selokan logam dari operasi pengolahan bijih tembaga.

BERSAMBUNG KE BERBAGAIJENIS RACUN SEBAGAI REFERENSI NOVEL KAMU (3)

No comments:

Post a Comment