Kasih…
Kau singkap tirai
kabut di hatiku
Kau isi harapan
baru untuk menyongsong
Harapan bersama
September
Ceria…September Ceria…
September
Ceria…Milik Kita Bersama…
Memasuki bulan September kita sering mendengar status
September Ceria berhamburan di media sosial. Jargon ini menghangatkan dan
setelah membacanya memang bikin gue juga jadi semangat. Semakin mengiyakan
mengingat di bulan ini anak cowok gue berulang tahun, pemberitahuan royalty
buku yang datang lagi, dan pernikahan bu Devi Femina, ibu baik hati yang jadi
wali kelas gue saat gue sekolah S2 tahun 2000 lalu. Maka semakin lengkap
keceriaan yang dihadirkan bulan September.
Di balik keceriaan itu ternyata September merupakan
bulan yang banyak menyimpan sejarah kelam berupa perang, serangan teroris, atau
pun pembunuhan baik yang sudah atau belum terselesaikan hingga kini. Berikut
catatan hitam yang terjadi pada bulan ini di Indonesia dan di seluruh dunia :
INDONESIA :
1.
Gerakan 30 September (1965)
Ada 11 versi
berbeda yang beredar di publik yang berusaha menjelaskan apa sebenarnya yang
terjadi di tahun paling kelam dalam sejarah Indonesia itu. Apapun kronologis
dan bagaimana versinya, gerakan pada tahun itu menyebabkan tujuh putra terbaik
bangsa meninggal setelah dibunuh dengan sadis di lubang buaya.
Namun dampaknya
diikuti aksi genosida yang tidak bisa dianggap main-main sebab pihak militer melakukan
aksi balas dendam dengan membunuhi banyak orang yang ‘dianggap’ sebagai
antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI) di penjuru tanah air tanpa melalui
proses persidangan sama sekali.
Mereka yang
sedang dikirim studi keluar negeri ke Cina dan Rusia pun tidak diperbolehkan
pulang karena mereka diduga terlibat dengan komunisme, padahal pada jaman itu
Presiden Sukarno memang melakukan kerjasama bilateral yang erat dengan kedua
negara tersebut, sehingga pemuda-pemudi Indonesia yang mendapat beasiswa
pendidikan menjadi suatu hal lumrah dimana tidak semua dari mereka tahu atau
terlibat dengan gerakan PKI atau komunis.
Setelah gerakan
itu tertumpas, Suharto mengambil alih pimpinan pemerintahan Indonesia dengan
berbekal Supersemar dan akhirnya memerintah selama 32 tahun sementara peristiwa
G30S PKI masih menjadi kontroversi dan misteri bagi publik.
2.
Pemerkosaan Sum Kuning (1970)
Tanggal 18
September 1970 Sumarijem yang saat itu berusia 18 tahun sedang menanti
kedatangan bis di pinggir jalan dan tiba-tiba diseret masuk ke dalam sebuah
mobil oleh beberapa pria. Di dalam mobil
Sumarijem (Sum Kuning) diberi bius sehingga tidak sadarkan diri saat dibawa ke
sebuah rumah di Klaten dan diperkosa bergiliran hingga tak sadarkan diri.
Setelah
ditinggal di pinggir jalan, Sum Kuning lalu pergi ke polisi dan melapor.
Bukannya dibantu, Sum malah dijadikan tersangka dengan tuduhan membuat laporan
palsu sebab dia bersikukuh bahwa salah satu pemuda yang memperkosanya adalah
anak-anak pejabat, bahkan salah satu diantara mereka adalah anak pahlawan
revolusi.
Dalam pengakuannya
kepada wartawan, Sum disuruh mengakui cerita berbeda dari versi awal karena dia
takut adanya ancaman disetrum bila tidak menurut, dia bahkan mengatakan bahwa
polisi menyuruh membuka pakaiannya dengan alasan mencari tanda palu arit di
tubuhnya. Karena melibatkan anak-anak pejabat berpengaruh, Sum malah dituduh
anggota Gerwani yang pada saat itu memang masih diburu di tanah air.
Kasus itu
diinvestigasi oleh Kapolri pada saat itu, Hoegeng, dengan membentuk tim khusus
bernama Tim Pemeriksa Sum Kuning pada Januari 1971. Kasus ini terus membesar
laksana bola salju sampai akhirnya Presiden Suharto turun tangan mengambil alih
kasus itu dari Hoegeng dengan perintah akan ditangani oleh Tim
Pemeriksa Pusat Kopkamtib. Sesuatu yang luar biasa sebab tugas dari Kopkamtib
sebenarnya menangani masalah politik khusus yang dianggap membahayakan negara.
Hoegeng
kemudian dipensiunkan sebagai Kapolri pada 2 Oktober 1971, beberapa pihak
menilainya sebagai usaha untuk menutup kasus ini. Siapa-siapa saja pelaku
pemerkosa Sum pun belum terjawab sampai sekarang.
3.
Kerusuhan Tanjung Priok (1984)
Pada
pertengahan tahun 1984 muncul RUU organisasi sosial yang mengharuskan penerapan
azas tunggal, Pancasila. Hal ini menimbulkan implikasi dimana beberapa mubaligh
menyampaikan isu ini dalam dakwahnya sebagai topik kontroversial di Indonesia,
termasuk di Mushollah As-Sa’adah, Tanjung Priok.
Mereka
beralasan azas tunggal Pancasila ini nantinya bisa mengakibatkan pelarangan
untuk melaksanakan ajaran Islam dengan benar, termasuk pelarangan memakai
jilbab dan lain sebagainya. Pemerintah memandang ini sebagai tindakan
memprovokasi masyarakat karena bersifat menghasut dan SARA. Demam pun melanda
atmosfer masyarakat di tahun itu.
Pemicu
kerusahan bermula pada 7 September 1984 ketika seorang Babinsa, Sersan Satu
Harmanu datang ke mushollah itu dan memerintahkan mencabut pamflet yang berisi
tulisan problema kaum muslimin dan pengumuman kegiatan pengajian yang akan
datang.
Hari berikutnya
dia datang lagi ke tempat itu bersama rekannya untuk mengecek apakah
himbauannya dilaksanakan. Setelah kedatangannya yang kedua itu muncul isu kalau
militer telah menghina kehormatan tempat suci dengan masuk mushollah tanpa
mencopot sepatu dan menyiram pamflet dengan air comberan.
Anggota jemaah
pengajian pun minta petugas Koramil meluruskan hal tersebut tapi kemudian
terjadi cekcok mulut dan pembakaran motor milik prajurit yang ternyata juga
Marinir. Empat orang yang diduga sebagai provokator ditangkap dan diamankan.
Massa yang
terdiri dari 1500 orang dari penduduk sekitar marah kemudian pergi ke Polres
dan Kodim menuntut dibebaskannya keempat orang tersebut. Bentrok tak
terhindarkan antara militer dengan sipil, setelahnya tercatat 400-500 orang
meninggal.
4.
Tragedi Semanggi 2 (1999)
Belum habis
duka dari tragedi Mei 1998 di Semanggi, pada 24-28 September 1999 terulang lagi
tragedi Semanggi yang kedua dimana tentara kembali melakukan tindak kekerasan
kepada mahasiswa dalam menghentikan penolakan mereka terhadap pemerintah.
Aksi penolakan
itu dipicu adanya pendesakan pemerintah transisi kala itu untuk mengeluarkan
Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB) yang materinya menurut
banyak kalangan dan mahasiswa memberi ruang yang amat luas kepada militer untuk
memberlakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer.
Prosesi pemakaman Yun Hap |
Mahasiswa
kemudian bergerak dalam jumlah besar untuk berdemonstrasi di jalanan, dan
malang bagi mahasiswa yang selalu menjadi korban karena kali ini mereka
kehilangan lagi salah seorang pejuang demokrasi bernama Yun Hap.
5.
Arsenik Untuk Munir (2004)
Munir Said
Thalib atau yang dikenal sebagai Munir merupakan aktivis penegakan HAM yang
menjadi ikon di Indonesia sejak dia menangani beberapa kasus pelanggaran
seperti kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta (1997-1998),
pembunuhan masyarakat sipil di Tanjung Priok (1984), penemabakan mahasiswa di
Semanggi, Tragedi 1 dan 2 (1998 dan 1999), kasus subversif Sri Bintang
Pamungkas dan Dita Indah Sari, kasus pembunuhan tiga petani nipah di Madura
(1993), dan banyak kasus lainnya.
7 September
2004 dihebohkan dengan kematian Munir di atas
pesawat garuda dalam penerbangan ke Den Haag, dimana saat itu Munir hendak
melanjutkan pendidikan Magister bidang Hukum Humaniter di Utrecth, Belanda.
Kronologis yang
terjadi pada hari itu sebagai berikut, ketika pesawat singgah di bandara
Changi, Singapura pukul 00.40 waktu setempat para penumpang dipersilakan keluar
untuk jalan-jalan sejenak di bandara. Ada yang melihat Munir menanti di ruang
tunggu gate D42, namun saksi lain melihat Munir di Coffe Bean bersama dengan
Pollycarpus dan Ongen Latuihamallo.
Saat pesawat
melanjutkan perjalanan, Munir bertemu dokter Tarmizi. Keduanya sempat mengobrol
dan saat itu sang dokter mengetahui bahwa Munir sedang sakit perut. Dia minta
dibuatkan teh manis dengan sedikit tambahan garam kepada pramugari. Lima menit
kemudian Munir ke toilet dan Tarmizi melihatnya memuntahkan cairan bening yang
tidak mengeluarkan bau.
Tarmizi
memapahnya kembali ke tempat duduk namun dua jam kemudian balik lagi ke toilet
pesawat. Karena cukup lama Munir berada di dalam sang dokter curiga dan
memberanikan diri masuk ke toilet. Terkejut mendapati Munir terkulai tak
berdaya dia lalu menyuntikkan diazepam 5 mg di bahu kanan. Munir tetap
muntah-muntah dan buang air lalu tertidur setelah obat yang disuntikan
bereaksi.
Sekitar jam
12.10 saat makan siang ternyata tubuh Munir mengeluarkan air liur tidak berbusa
sementara telapak tangannya membiru. Saat itu Munir dinyatakan sudah meninggal.
Dua jam kemudian saat pesawat mendarat di bandara Schipool, Amsterdam jenazah
Munir dievakuasi. Dari hasil otopsi terhadap jenazah ditemukan zat arsenik yang
melampaui batas kewajaran.
Kematian Munir
masih merupakan misteri hingga kini. Baru Pollycarpus dan Indra Setiawan yang
divonis bersalah namun aparat tidak mampu mengusut keterlibatan pejabat tinggi
dan perwira militer yang diduga merupakan dalang dari pembunuhan berencana
kepada sang aktivis.
DUNIA :
6.
Penyerangan Zodiac Killer (1969)
Bryan Calvin
Hartnell (20 thn) dan Cecilia Ann Shepard (22 thn) pada 27 September 1969
diserang menggunakan pisau di Danau Berryessa Napa County. Hartnell selamat
dari delapan tusukan tapi Shepard
meninggal akibat luka-luka yang diderita pada dua hari kemudian. Selain
keduanya, Donna Lass (25 thn) terakhir terlihat pada tanggal 6 September 1970
di Stateline, Nevada.
Zodiac Killer
adalah pembunuh berantai yang beraksi di wilayah California Utara pada periode
1960-1970. Meski mengaku sudah melakukan 37 pembunuhan di surat kabar, berdasarkan
bukti-bukti yang ada polisi meyakini sang pembunuh berantai sebenarnya hanya
membunuh 7 orang, tidak sebanyak yang di klaim dengan maksud menakut-nakuti
masyarakat.
Polisi
mendeskripsikan sang pembunuh sebagai orang yang sangat pintar dan terperinci
dalam melakukan pembunuhan sehingga tidak mudah membongkar kasusnya. Nama
Zodiac diberikan kepadanya karena kata itu terus digunakan sebagai tanda tangan
dalam serangkaian surat bernada mengejek, terutama kepada polisi, yang
dikirimnya ke media setempat. Surat itu berisi empat sandi dan hanya salah satu
saja yang sudah dideskripsi. Sampai saat ini belum ada yang mengetahui
identitas asli sang pembunuh.
Sketsa wajah Zodiac Killer oleh saksi dan korban yang selamat |
Aksi-aksi
Zodiac Killer ini menginspirasi sineas Amerika dan kisahnya yang mengerikan kemudian
difilmkan pertama kalinya di tahun 1971 dalam bentuk film dokumenter, lalu
diikuti film-film senada seperti Dirty Harry tahun 1971 dan yang paling keren
menurut gue Zodiac di tahun 2007 yang diperankan duo jagoan Marvel, sang Iron
Man – Robert Downey Jr. dan The Hulk – Mark Ruffallo.
7.
Perang Saudara Jordania dan Palestina (1970)
Pembajakan pesawat di Jordania |
Tragedi yang
disebut sebagai Black September ini pecah antara tanggal 16-27 September 1970 antara Palestine Liberation Organization
(PLO) yang dipimpin Yasser Arafat dan tentara Jordan yang dipimpin Raja Husein
sebagai dampak dari perang dingin di wilayah negara Arab.
Ketika pejuang
Palestina mulai kesulitan melakukan penyerangan kepada Israel karena penjagaan
yang ketat akhirnya mereka menyasar target diluar Israel.
Teroris PFLP
yang dipimpin George Habash pada 10 September 1970 membajak 3 pesawat yang
tengah melakukan penerbangan di sebelah utara Aman, ibukota Jordania,
sekaligus. Yang dibajak bukanlah pesawat Israel melainkan Boeing 747 PAN
American Penerbangan 93 (Brussel – New York), Boeing B707 TWA Penerbangan 741
(Frankfurt-New York), dan DC-8 Swissair Penerbangan 100 (Zurich – New York). Total
penumpang ketiga pesawat itu 400 orang.
Drama
penyanderaan berakhir dengan menyingkirnya teroris tanpa mendapatkan apapun
dari tuntutan mereka, namun sebelum pergi mereka sempat membakar ketiga pesawat
tersebut. Aksi pembakaran itu membuat penguasa Jordanian, Raja Hussein, merasa
dilecehkan hingga dia memerintahkan pasukannya untuk mengusir dan membunuh
orang Palestina yang bermukim di perkampungan Jordania.
Tindakan kejam
tentara Jordania mendatangkan dendam baru. Palestina melakukan serangan balik
terhadap kekejian itu dan selama pertempuran 11 hari diperkirakan korban tewas
dari pihak Jordania sebanyak 3.400 orang sementara dari Palestina sebanyak
5.000 orang dimana sebagian besar adalah rakyat sipil.
8.
Pembantaian di Olimpiade Muenchen (1972)
Tanggal 4
September 1972, operasi Black September melancarkan operasi militer bersandi operasi
Berim Ikrit. Operasi itu adalah aksi penculikan sejumlah atlet Israel di
perkampungan atlet saat berlangsungnya Olimpiade Muenchen 1972.
Asrama itu
terletak di dekat bandara Furstenfeldburch, perkampungan Olimpiade Apartemen
Connolystrasse, Blok 31 Muenchen, bersebelahan dengan asrama atlet Hong Kong
dan Uruguay. Penyerangan terjadi di tempat itu pada pukul 04.30 dini hari saat
para atlet Israel tidur lelap.
Yossef Gutfreud,
atlet gulat, yang pertama kali curiga ada orang masuk ke apartemen dan begitu
mendapati ada orang berniat masuk dia berteriak memberitahu teman-temannya
untuk menyingkir sementara dia menahan pintu agar orang-orang bersenjata itu
tidak masuk. Dua orang melarikan diri sementara delapan lainnya memutuskan
sembunyi di dalam apartemen.
Setelah menahan
9 atlet Israel anggota operasi Black September menuntut dibebaskannya 234
tawanan Palestina dari penjara Israel dan dua pemimpin kelompok kiri,
Badeer-Meinhoff dari penjara Jerman Barat, serta rute pelarian yang aman dari
penjara Jerman menuju Mesir.
Drama
penyanderaan 21 jam itu berakhir dengan peledakan helicopter yang mengakibatkan
kematian seluruh sandera, tiga anggota Black September, dan seorang polisi
Jerman Barat. Tragedi itu menyakitkan bagi semua pihak, terutama Israel yang kehilangan
Yossef Gutfreud (gulat), Mosche Weinberg (pelatih gulat), Yossef Romano (atlet
angkat berat), David Mark Berger, Mark Slavin, Jacov Springer (wasit angkat besi), Andre
Spitzer (anggar), Kehat Shorr, Elieszer Halfin, Amitzur Shapira, dan Zeev Friedman.
Sutradara
Steven Spielberg kemudian mengangkat kisah tragedi ini dalam film Munich (2005)
yang dibintangi oleh Eric Bana dan ditulis oleh Tony Kushner dan Eric Roth dari
adaptasi novel Vengeance : The True Story of an Israeli Counter – Terrorist karya
wartawan Kanada, George Jonas.
9.
Tragedi World Trade Centre (2001)
Serangan yang
direncanakan paling canggih sepanjang sejarah terorisme dan pihak keamanan US
kecolongan saat empat serangan bunuh diri dengan membajak empat pesawat jet
penumpang menyerbu jantung kota New York dan Washington D.C, menghancurkan
gedung menara kembar World Trade Centre (WTC) dan sebagian gedung Pentagon.
Dalam serangan
ini tercatat 3000 jiwa tewas seketika dan perekonomian Amerika pun sempat
lumpuh selama 2-3 hari lamanya. Beberapa perusahaan asuransi pun merugi dalam
jumlah cukup besar karena harus mengeluarkan biaya klaim atas kerusakan yang
terjadi akibat serangan tersebut.
Penyelidikan
diadakan melibatkan ribuan agen FBI dan akhirnya diketahui pelakunya adalah
anggota Al-Qaeda pimpinan Osama Bin Laden. Presiden George Bush mendapatkan
simpati seluruh masyarakat dan senat untuk menyatukan Amerika melawan terorisme
yang datang dari Timur Tengah.
Di pihak lain
lima hari kemudian video Osama Bin Laden muncul dengan menyatakan dirinya tak
bersalah atas serangan itu dan menjadi kambing hitam. Sementara para ahli
konstruksi yang melakukan serangkaian penelitian terhadap meledaknya gedung WTC
juga menyatakan keraguan bahwa hancurnya gedung itu akibat tertabrak pesawat.
10.
Pembunuhan Jill Meagher (2012)
Jill Meagher
seorang imigran dari Irlandia yang bekerja sebagai staff di kantor media ABC,
Australia pada suatu malam di bulan September 2012 baru pulang dari kantornya
dan berjalan pulang menuju apartemennya ketika di tengah jalan dicegat oleh
seorang pria yang menyeretnya di tengah jalan untuk kemudian memperkosa dan
membunuhnya.
Pelakunya
bernama Adrian Ernest Bailey (41 thn) sedang dalam masa pembebasan bersyarat
setelah sebelumnya didakwa atas kasus pemerkosaan 5 wanita sekaligus usai
menjalani masa tahanan 8 tahun.
Hakim Geoffrey
Nettle yang menjatuhi hukuman 35 tahun hukuman penjara tanpa kemungkinan
pembebasan bersyarat mengatakan bahwa ini adalah kasus pembunuhan terburuk di
sepanjang sejarah wilayah Victoria, Australia, karena sangat brutal dan
merendahkan. Oleh karena itu hukuman panjang itu bertujuan agar Bailey
merehabilitasi dirinya.
Pembunuhan Jill
mendatangkan pukulan berat bagi keluarganya, sang ayah, George McKeon dan
suaminya, Tom Meagher.
September ceria…September Hitam…panjangnya
catatan kelam yang tersimpan di bulan September bukan berarti kita bersikap
pesimistik tetapi mengingat bahwa nada hitam selalu ada di balik keceriaan, dan
ketika itu bersatu maka akan membentuk nada indah bernama harmoni kehidupan…
No comments:
Post a Comment