Kalau kamu sudah menonton Lights
Out tentunya kamu sudah tahu persahabatan posesif antara Sophie dan Diana yang
menjadi sahabat sejak bertemu di rumah sakit jiwa. Diana yang mengidap penyakit
aneh yang rentan pada cahaya begitu melekat pada Sophie bahkan sampai
kematiannya setelah para ahli gagal melakukan eksperimen dengan metode ekstrim
dalam usaha menyembuhkan penyakit Diana.
Persahabatan Sophie dan Diana tak
terpisahkan selama keduanya tinggal di rumah sakit jiwa. Mereka begitu memiliki....saling
posesif...satu sama lain, bahkan sekalipun Diana sudah mati. Dan persahabatan posesif
itu ternyata menjadi semacam pintu bagi roh Diana untuk masuk ke dunia nyata
dan membunuhi orang-orang. Hubungan itu terputus ketika kesehatan mental Sophie
sudah pulih dan dia menjadi manusia yang waras.
Diana hanya dapat kembali ketika
Sophie dalam keadaan tertekan atau frustrasi sehingga sang arwah berusaha
sedapat mungkin menempatkan Sophie dalam kondisi demikian agar dirinya tetap
dapat kembali ke dunia nyata. Persahabatan yang awalnya tulus akhirnya menjadi manipulatif bagi keuntungan salah satu pihak.
Apapun alasannya persahabatan
yang posesif ternyata tidak sehat bagi satu sama lain. Jadi berhati-hatilah bila
mendapati sahabatmu mulai posesif dalam hubungan pertemanan kalian, ciri-cirinya
bisa dilihat sebagai berikut :
1. Berkeras Mengetahui Keberadaanmu
Ingin mengetahui
keberadaanmu setiap waktu. Bila dia tidak dapat menghubungimu lewat ponsel maka
dia akan berusaha melakukannya lewat media apapun…mengecek akun media sosialmu,
email, bahkan menanyakan kepada teman-temanmu.
Pada tingkat
paling parah temanmu bahkan bisa minta kamu membuat atau merekam video untuk update
keberadaan kamu pada saat itu juga…sesuatu yang bukan haknya sebenarnya karena
dia toh bukan orangtua kamu…
2. Menghubungi Berkali-kali
Kamu mungkin
merasa SMS, BBM, WA, atau telepon dari dia yang berdurasi tiap satu jam sekali
itu hal biasa untuk menunjukkan sikapnya yang perhatian.
Sadarlah kalau itu tidak sehat, bahkan termasuk mengganggu dan bila hubungan dilanjutkan bisa jadi kamu yang akan merasa tidak nyaman karena kiriman pesan dari dia tentunya sangat memprovokasi bila kita sedang sibuk di kelas ataupun rapat kantor.
Sadarlah kalau itu tidak sehat, bahkan termasuk mengganggu dan bila hubungan dilanjutkan bisa jadi kamu yang akan merasa tidak nyaman karena kiriman pesan dari dia tentunya sangat memprovokasi bila kita sedang sibuk di kelas ataupun rapat kantor.
3.
Suka Ikut Campur Dan Mengatur Dalam Segala Hal
Tiba-tiba saja
dia membuat rencana tentang apa yang harus kamu pakai, makan dimana dan apa
saja yang boleh, kapan dan kemana kamu akan pergi bersamanya.
Ketika pergi bersama dia, sobat kamu malahan mengritik film yang kamu ingin tonton dan memaksakan film kesukaannya, menjelek-jelekan sepatu yang kamu pakai dengan membandingkan akan lebih baik buat kamu memakai apa yang dia suruh. Berhati-hatilah dari membiarkannya masuk ke ruang pribadi yang sebenarnya jadi keunggulan kamu yang diinginkan para malaikat….kehendak bebas…
Ketika pergi bersama dia, sobat kamu malahan mengritik film yang kamu ingin tonton dan memaksakan film kesukaannya, menjelek-jelekan sepatu yang kamu pakai dengan membandingkan akan lebih baik buat kamu memakai apa yang dia suruh. Berhati-hatilah dari membiarkannya masuk ke ruang pribadi yang sebenarnya jadi keunggulan kamu yang diinginkan para malaikat….kehendak bebas…
4.
Membatasi Ruang Gerakmu
Best Friend Forever, begitu dia bilang,
dia mengganggap kamu temannya satu-satunya, tidak ada yang lain, dan meminta
supaya kamu melakukan hal yang sama. Seiring waktu dia menjadi mudah marah
ketika kamu meluangkan waktu bersama teman yang lain, cowok / cewek yang
menarik perhatian kamu, bahkan dengan kakak / adik kamu sendiri.
Memainkan peran seolah
dirinya ditinggalkan dia kemudian memusuhi kamu berlama-lama karena itu. Dengan
begitu dia ingin mengikat kamu dalam rasa bersalah, begitu kamu ikuti
permainannya maka kamu ‘terkurung’ bersamanya tanpa tahu dunia luar.
5. Sering Menanyakan Pendapatmu Tentang Dirinya
Dalam sebuah
hubungan pertemanan biasanya komunikasi yang dilakukan kedua pihak sebagian besar
adalah tentang diri sendiri oleh pihak pertama sementara pihak kedua lebih
banyak mendengarkan dan sesekali merespon dengan menceritakan tentang dirinya sendiri juga.
Namun dalam
komunikasi yang posesif terjadi sebaliknya, salah satu pihak ingin pihak yang
lain bercerita bagaimana pendapatnya tentang sang lawan bicara. Sekali-dua kali masih wajar,
mungkin dengan maksud intropeksi diri dan dia butuh bantuan sang teman, tapi
kalau terus-terusan…alarm kamu mesti waspada….
So, apa yang mesti dilakukan
kalau kamu melihat persahabatan kamu ternyata punya ciri-ciri seperti di atas? Berikut
yang harus kamu lakukan buat menjadikannya sehat kembali :
- Mencari Teman Baru
Punya sahabat
bukan berarti kamu tidak boleh punya teman-teman lain. Sebaliknya kamu perlu
menambah teman diluar sahabat kamu sebagai investasi masa depan terutama
networking yang akan sangat membantu dalam karir.
Ketika sudah
mendapatkan pergaulan baru ajak sahabat kamu untuk berkenalan dengan
teman-teman baru itu. Bila tersirat kecemburuan atau ketidaksenangan dia
atas kehadiran teman-teman baru tunjukkan bahwa dia tetap menjadi bagian
terbaik kamu, yakni orang yang paling dekat buat kamu dibandingkan mereka,
tanpa mengurangi kemungkinan bahwa kamu tetap akan membina hubungan dengan lingkungan
baru kamu
- Menjaga Privasi
Bersahabat bukan
berarti kamu tidak boleh punya privasi. Jika dia mulai suka membaca pesan-pesan
di ponsel kamu dan kerap menanyakan siapa yang menghubungi tentunya hubungan
jadi tidak menyenangkan. Apalagi kalau dia sampai membaca rayuan-rayuan gombal
dari si dia yang seharusnya cuma kamu saja yang boleh tahu.
Minta baik-baik
supaya dia tidak lagi suka membaca ponsel anda seenaknya dan mungkin perlu juga
kamu mengganti password email atau akun facebook kalau dia sudah keburu tahu
dan bisa membuka-buka isi perut akun milik kamu….
- Minta Ruang Pribadi
Sahabat yang
posesif ingin sekali mengurus segala sesuatunya untuk kamu. Pertamanya mungkin
enak tapi lama-lama kamu jadi tergantung terus sama dia, dan nggak semua
masalah bisa selesai sesuai dengan pendapat dia karena kamu sebagai individu
yang paling tahu mengatasi masalah kamu. Ketika dia ikut campur bisa jadi malah
urusan nggak beres dan tambah runyam.
Jadi minta
padanya untuk menyingkir sebentar supaya kamu punya waktu berpikir dan
menyelesaikan masalah kamu sendiri. Sahabat yang baik akan mengerti, mungkin
dia akan memberikan saran-saran tapi setelah itu menyerahkan segalanya ke
tangan kamu.
- Berdiskusi untuk tukar pendapat
Komunikasi
merupakan kunci untuk mengurangi kesalahpahaman yang berakibat pada kecemasan
dan timbulnya sikap posesif akibat ketidaktahuan. Sahabat yang posesif biasanya
selalu ingin opininya didengar dan kemauannya dilaksanakan. Dia mungkin ingin
memberi yang terbaik sama kamu karena kadar perhatiannya yang seluas angkasa
tapi dia perlu tahu juga kalau kamu punya pendapat dan kehendak bebas sendiri.
Ada baiknya
ketika dia memberi saran atas suatu masalah kamu, kamu juga memberikan pandangan
dari sisi kamu bagaimana kamu mau menyelesaikannya sehingga pendapat kamu juga
didengarnya. Komunikasi menjadi tidak sepihak dan kalian saling mendengar tanpa
memaksakan.
Selamat mengamati kelakuan
sahabat kamu dan lakukan empat tips diatas buat mempermanis hubungan kalian menjadi Best Friend Forever yang sehat...
Bila tidak berhasil maka ada tips kelima sebagai pamungkas, yakni belilah
pistol…mungkin cara Sophie menembak dirinya untuk mengakhiri persahabatan yang
posesif merupakan cara yang jitu, terutama kalau sahabat kamu itu sudah jadi
hantu dan terus menghantui kamu…
No comments:
Post a Comment