4 FILM HOROR VERSI ACHMAD FANDI BUAT HALLOWEEN 2016

Buat banyak orang sebuah film itu baru bisa disebut film horror jika melibatkan hantu. Nyatanya tidak semua kengerian itu datang dari makluk halus soalnya saya tidak meyakini kalau makluk yang beda dunia sama manusia itu mampu menyakiti kita yang hidup di alam nyata. Justru yang mengerikan itu makluk yang sama-sama hidup di alam tak abadi ini tapi yang bisa membunuh atau memangsa manusia.

The Shallows

Dibandingkan Jaws saya lebih memilih film ini dari tingkat ketegangannya sebab di film ini si tokoh utama harus melawan hiu sendirian di tengah lautan luas. Mana ada manusia yang bisa bertahan melawan hiu di dalam air, betul kan? 

Sementara di Jaws banyak ahli dan aparat yang ikut terlibat sehingga sudah seharusnya manusia berada di pihak yang menang, sementara di The Shallows kecerdasan saja tidak cukup. Harus ada faktor keberuntungan yang terlibat disitu.

Saya pribadi pernah scuba diving dan secara tidak sengaja bertemu dengan hiu. Memang besarnya tidak sebesar hiu Great White di The Shallows dan tidak semua hiu menyerang manusia kecuali kalau kita menarik perhatian dengan tubuh yang berdarah tapi tetap saja jantung mau copot.

Anaconda

Film ini membawa suka dan duka buat saya. Saya suka karena film ini mengambil spot-spot lokasi di hutan Kalimantan. Tidak sukanya karena dialog para tokohnya dari Amerika memberi kesan Indonesia itu negara primitif dimana penduduknya semacam Tarzan atau orang Aborigin. Petualangan di hutan itu mendebarkan sampai kemudian tim bertemu dengan si ular besar yang terusik karena para manusia lancing memasuki wilayahnya.

Si ular yang marah tentu bukan lawan sepadan bagi manusia. Terlebih ukuran si monster yang luar biasa besar dan sepertinya tidak pernah merasa kenyang dan terus memburu anggota tim penjelajah satu persatu. Memang film ini kelewat sering diputar di televisi tapi saya selalu bisa dapat ketegangannya meskipun sudah menontonnya beberapa kali.

I Know What You Did Last Summer

Berbeda dari film horror yang dihuni hantu, terror di film ini begitu nyata karena dilakukan oleh pelaku yang juga manusia. Ketika sekumpulan remaja menabrak orang dengan mobil hingga tewas mereka membuang mayat korban dan berusaha merahasiakan kejadian itu supaya terhindar dari penjara. Namun sang korban ternyata tidak mati dan mulai memburu dan membunuh para remaja itu.

Kedok yang dia pakai memancarkan simbolik yang bikin keder dan motivasinya juga wajar untuk melakukan terror itu. Bukan sekedar arwah penasaran yang minta tolong mayatnya dikuburkan dengan layak atau berkeliaran di bumi karena penasaran pada orang yang membunuhnya. Hanya manusia yang memang sanggup melakukan sesuatu yang keji pada manusia lain.

Hannibal Rising

Ini juga satu bukti bahwa manusia bisa jadi figur yang mengerikan bagi orang lain. Pikir saja, bagaimana kita bisa tahu kalau teman kita atau saudara kita itu ternyata punya hobi makan daging manusia? Kalau kita tahu tentu wajar saja buat kita menjauh, siapa pula yang berminat jadi  menu makan siangnya? 

Dalam kenyataannya memungkinkan kok manusia bisa berubah sebagai kanibal atau pemakan orang karena banyak cerita penyintas yang mengaku bisa bertahan hidup dalam keadaan terdesak di sebuah pulau terpencil atau di ceruk tebing setelah pesawatnya terjatuh di pegunungan dengan memakan teman pilotnya sendiri.

Adik cewek saya seorang perawat. Dulu sebelum diterima menjadi perawat penuh saya suka menakut-nakuti dia saat dia masih pendidikan. Saya bilang padanya kalau-kalau nanti dia harus menjaga dan memeriksa mayat orang, jangan sampai mayat-mayat itu bangun dan mengejar-ngerjar dia. Jangankan mayat, tangannya berdarah saja manjanya bukan main sampai orangtua pusing tujuh keliling.

Sekarang adik saya tidak peduli lagi sama kumpulan mayat atau hantu sebab dia sekarang lebih ngeri pada manusia atau makluk-makluk buas dunia fana yang jelas-jelas mampu menyakiti kita secara fisik. Kalau kamu mengalami persis apa yang dialami adik saya tolong kasih LIKE yaaa…