Sebelum Star Trek Beyond tayang,
bulan Mei 2016 lalu film J.J Abrams yang lain juga sudah tayang di Indonesia, 10
Cloverfield Lane, yang kebetulan juga merupakan film terakhir yang gue tulis di
blog ini. Menariknya 10 Cloverfield berbeda dari Star Trek yang bergenre Sains-Fiksi,
karena film sebelumnya lebih ke horror (meskipun nuansa Sains-Fiksi tetap tidak
bisa dilepaskan).
Meskipun kedua film itu berbeda, apa
yang dilakukan Mr. Abrams menjadi jawaban bahwa setiap manusia…siapapun, tak
tergantung dari suku, ras, atau agama apapun…menyadari adanya kehidupan dan
kekuatan lain diluar dirinya… sesuatu yang ditakuti sekaligus disukai karena
semakin misterius, hal itu makin mengundang rasa ingin tahu.
Jadi kemungkinan besar seseorang yang tergila-gila horror juga menyukai Sains-Fiksi.
Horror mengeksplorasi kehidupan dan kemisteriusan dunia supranatural sementara
Sains-Fiksi mengeksplorasi kehidupan dan kemisteriusan dunia di galaksi lain
atau yang bersifat ilmiah. Dua buah dunia yang sama-sama belum dapat dijamah
dan diterjemahkan dengan baik oleh manusia selain dengan apa yang kita sebut Iman.
Dan ternyata bukan hanya J.J
Abrams yang membuat film dari dua genre berbeda – yang sebenarnya berhubungan bertolak
dari landasan yang gue kemukakan sebelumnya – ternyata ada 8 kreator film setipe,
diantaranya :
1.
STEVEN SPIELBERG
Tidak ada yang memungkiri
bahwa sutradara dan produser yang satu ini merupakan pria paling imajinatif di
dunia. Puluhan film sains-fiksi keren sudah dituangkan seperti Close Encounter of The Third Kind
(1977), E.T The Extra Terrestrial
(1982), Inner Space (1987), Jurassic Park (1993), Minority Report (2002), War of The Worlds (2005), Super 8 (2011) tapi film-film horror yang
dia buat juga tidak kalah keren dan meledak seperti Something Evil (1972), Jaws
(1975), Poltergeist (1982), Twilight Zone The Movie (1983).
2.
SAM RAIMI
Pria yang lahir
di Michigan tanggal 23 Oktober 1959 ini juga termasuk dalam kategori sutradara
yang membuat film bergenre sci-fi dan horror. Film horror Sam terbilang lebih
banyak dan lebih dikenal pemirsa film Indonesia seperti The Evil Dead (1981), Evil
Dead 2 (1987), The Grudge (2004),
Boogeyman (2005),The Grudge 2 (2006), The
Possession (2007), Boogeyman 2
(2008), Boogeyman 3 (2009), The Grudge 3 (2009), dan Poltergeist (2015). Sementara film sains-
fiksinya meskipun tidak banyak tapi juga ikut beredar di Indonesia, diantaranya
Dark Man (1990) dan Time Cop (1994).
3.
JOE DANTE
Pria kelahiran
New Jersey, 28 November 1946 ini tidak bisa melepas kecintaannya akan film horror
dan science fiction meskipun ayahnya yang sangat terkenal di era 70-80 sebagai
pemain golf professional, yang juga menulis banyak buku pelatihan cara bermain
golf, berusaha membuat Dante sebagai pemain golf. Akhirnya Dante berkarir sebagai sutradara yang menelurkan film horror The Howling (1981), Twilight Zone The Movie (1983), Burying The Ex (2014) sementara film sains-fiksinya Explorers (1985), Innerspace (1987), The Warlords: Battle for The Galaxy (1998).
4.
GUILLERMO DEL TORO
Sebagai seorang
Mexico, Del Toro sangat terpengaruh dengan legenda-legenda urban seram dari
Spanyol dimana ini bisa terlihat dari film horornya The Devil’s Backbone (2001) dan Pan’s
Labyrinth (2006), Don’t Be Afraid of
The Dark (2010) namun Del Toro juga mempunyai rasa ketertarikan akan dunia
sains-fiksi dan masa depan dimana keberadaan manusia terancam oleh monster dan
cara mengatasinya hanya dengan membuat robot petarung dalam Pacific Rim (2013)
5.
JOHN CARPENTER
Dikenal sebagai
sutradara dan produser sci-fi dan horror di era 70-80, John Carpenter yang
lahir 16 Januari 1948 di New York ini telah membuat film-film sains-fiksi beken
seperti Dark Star (1974), Escape From New York (1981), The Thing (1982), Starman (1984), Black Moon
Rising (1986), Memoirs of an Invisible
Man (1987), dan Escape From L.A
(1996) sementara film horornya yang terkenal juga banyak diantaranya Halloween (1978), Christine (1983), Prince Of
Darkness (1987), Village of The Damned
(1994), dan Helloween Resurrection (2002).
6.
TERENCE FISHER
Dibesarkan oleh
sang nenek di lingkungan ilmuwan Kristen yang kolot di Inggris membuat Fisher
sangat kritis pada segala sesuatu. Berbagai artikel ilmiah dilahap dan
dieksplorasi sehingga akhirnya terwujud menjadi cerita-cerita keren di film
horor klasik seperti The Curse of
Frankenstein (1957), Dracula
(1958), The Mummy (1959), The Curse of The Wolves (1961), The Man Who Could Cheat Dead (1961), The Horror Of It All (1964) sementara
film sains-fiksinya adalah Spaceways
(1953), Four Sided Triangle (1953), The Earth Dies Screaming (1964). Lewat
film sains-fiksinya Fisher pernah menjadi nominator Hugo Awards.
7.
STANLEY KUBRICK
Tokoh yang satu
ini termasuk mempunyai genre yang luas dalam menghasilkan karyanya, dari drama
hingga peperangan. Namun film horror dan sains-fiksi klasiknya merupakan
legenda yang tidak tergeser dalam peta film bergenre keduanya, yakni The Shining (1980), The Shining Forward and Backward (2011), dan 2001: A Space Odyssey (1968).
8.
M. NIGHT SHYAMALAN
Berkarier di dunia
film sejak tahun 1992, pria berkebangsaan India ini pernah menjadi nominator
Oscar dan Goldn Globe di tahun 1999 untuk filmnya Sixth Sense dan The Village
pada tahun 2004 untuk Oscar. Citra horror dan misteri tentu melekat dengan
namanya setelah dia merilis film-film horror yang mengundang perhatian dunia
seperti The Sixth Sense (1999), The Village (2004), Lady In The Water (2006), The
Happening (2008), dan Devil (2011).
Di sisi lain dia juga tertarik dengan dunia sains-fiksi yang diwujudkannya
dalam film The Sign (2002) dan After Earth (2013).
Jadi rasanya tidak perlu takut
untuk mengekpansi wilayah imajinasi kita, bukan begitu?
No comments:
Post a Comment