Disutradarai :
F. Javier Gutierrez
Dibintangi :
Matilda Lutz, Alex Roe, Johnny Galecki, Bonnie Morgan
Produksi :
Paramount Picture
Setelah menonton Split, tentunya
gue mengharapkan sesuatu yang lebih pada film ini, apalagi karena ini adalah
sekuel yang ketiga dari kedua film sebelumnya yang keren-keren. Pada Ring
perdana elu akan tercekam pada terror yang dialami tokoh yang diperankan Naomi
Watts dan si anak kecil Aidan selama tujuh hari sebelum hantu Samara datang
membunuh korbannya yang telah menonton video kutukan.
Sementara di edisi kedua, kita dibikin tegang ketika si tokoh utama
pergi ke pulau tempat tinggal Samara dan menghadapi terror yang tidak
habis-habisnya sampai dia menahan amarah Samara dengan menutup sumur dengan
batu. Di edisi kali ini...
Pasangan
Julia dan Holt harus terpisah karena Holt kembali ke universitas. Kehidupan
mereka berjalan normal sampai Julia menerima pesan dari seorang gadis lewat
akun pribadi Holt di media sosial, gadis itu begitu ketakutan sehingga Julia
berpikir Holt dalam kesulitan apalagi dia tak bisa lagi menghubungi Holt lewat
ponselnya.
Julia memutuskan pergi ke
kampus Holt untuk mencarinya, bukannya menemukan sang kekasih dia malah
terlibat dalam berbagai hal misterius yang melibatkan Gabriel, professor yang
mengajar kelas Holt, dan Skye, gadis yang muncul di akun Holt. Saat bertemu
Julia, Skye kemudian mengajak Julia ke apartemennya dengan janji bertemu sang
kekasih, padahal sebenarnya dia ingin Julia menonton film itu supaya dia
terlepas dari kutukan Samara.
Tapi sebelum Skye bisa memaksa
Julia menonton filmnya, Julia mendapat peringatan dari Holt. Dia segera
bersembunyi dan mengunci dirinya dalam kamar mandi ketika Samara muncul dan
membunuh Skye yang telah mencapai hari terakhirnya malam itu. Holt datang ke
kediaman Skye untuk menyelamatkan Julia dan menjelaskan bahwa dia merupakan
bagian dari percobaan gila Profesor Gabriel, dan besok adalah hari terakhir
baginya bila dia tidak segera mendapatkan ‘ekor’ yang dijanjikan sang dosen. Akhirnya
Julia memutuskan menonton film Samara untuk melepaskan Holt dari kutukan.
Bukan hanya terpilih sebagai
korban berikutnya, Julia juga dipilih sebagai orang khusus yang menerima pesan
Samara. Gadis itu melihat sesuatu yang tidak pernah terlihat di film aslinya
dan apa yang dia lihat ternyata melekat ke dalam film sebagai film baru. Gabriel
memisahkan film baru itu dari film lamanya, bersama-sama mereka kemudia melihat
gambar yang menjelaskan latar belakang dan darimana dirinya berasal.
Fakta baru ini menarik
perhatian Julia dan Holt untuk menyelidiki lebih jauh. Saat berada di Sacrament
Valley, kota yang ada di penglihatan Julia, dia mulai melihat pecahan gambar
yang dia tonton di video tambahan itu secara nyata. Dia melihat gadis hamil
berambut pirang di pinggir jalan, gereja yang kebanjiran, kawanan burung yang
mengerumuni suatu makam, hingga ke sebuah makam yang dia yakini sebagai makam
Samara.
Julia dan Holt lalu berjumpa
Galen Burke, penjaga makam yang buta, dia menceritakan kisah Samara dan
bagaimana dampak kematiannya mempengaruhi seluruh kota, karena setelah Samara
tewas banjir datang dan menghancurkan hampir semuanya. Burke mengaku dia sampai
harus memindahkan tulang-belulang Samara ke kuburan lain yang lebih jauh dari
kota.
Sementara itu Gabriel akhirnya
mengetahui bahwa tanda di tangan Julia ternyata aksara Braille dan setelah
mengartikannya sang dosen pun bergegas pergi ke Sacrament Valley untuk menyusul
keduanya. Tapi Gabriel keburu mengalami kecelakaan lalu-lntas dan dia tewas
tersengat listrik dari kabel tiang listrik yang jatuh, tepat di depan mata
Julia yang hendak menolongnya.
Saat Holt mencari tahu lebih
lanjut dengan bertanya mengenai Evelyn, gadis yang hilang dari masa lampau,
kepada pemilik motel, Julia pergi ke gereja karena dia menemukan dari
penglihatannya bahwa lingkaran cahaya menyerupai cincin yang muncul pertama
kali di film itu adalah menara lonceng, dan disana Julia menemukan ruang
tersembunyi dan bukti-bukti bahwa Evelyn pernah ditahan di tempat itu dalam
keadaan hamil. Rupanya gadis itu diperkosa oleh sang pendeta dan ditahan di
sana sebelum berhasil melarikan diri saat delapan setengah bulan menuju
kehamilan.
Julia bertemu Burke dan menceritakan
apa yang dia temukan, tapi Burke menyerangnya. Di tempat lain Holt akhirnya
mengetahui bahwa Burke adalah pendeta yang menculik Evelyn. Pemuda itu segera
pergi ke tempat Burke begitu tidak menemukan Julia di motel. Saat Julia sedang
bergulat dengan Burke demi mempertahankan nyawanya, Samara muncul dan membunuh
sang pendeta buta tersebut, dengan cara yang konyol karena sang hantu
memberikan penglihatannya kembali supaya dia bisa membunuh Burke.
Gue sih berharap ada yang
lebih bagus dari itu idenya, karena gue sangat ingin tahu bagaimana hantu yang mengandalkan
visual bisa membunuh seseorang yang tidak bisa melihatnya. Kalau hanya begitu
caranya akan lebih menarik melihat bagaimana pencuri-pencuri muda bisa
mengatasi pembunuh buta yang juga pemilik rumah dalam film Don’t Breathe.
Tapi itulah hasil akhirnya, Julia
diselamatkan oleh hantu, bersama-sama dengan Holt, dia mengkremasi mayat
Samara. Tapi apakah dia benar-benar menyelamatkan dari kutukan Samara ini
selamanya?
Itu akan menjadi pertanyaan
berikutnya karena pada adegan akhir Holt akhirnya tahu huruf Braile yang
tercetak di tangan Julia dan mendapat kata 'Rebirth' setelah menerjemahkannya
dengan program pada laptop Gabriel.
Ini mengarahkan gue ke pertanyaan berikut,
kalau di film kedua Rachel berhasil menyegel sumur Samara dengan mendorong batu
yang berat itu lalu bagaimana Samara bisa muncul lagi dan membunuh orang yang
lain?
Apakah hantu Samara bisa
memberi alur cerita yang berbeda bila filmnya ditonton oleh orang yang berbeda?
Berarti mereka harus menyelamatkan diri mereka sendiri, dengan alur cerita
mereka sendiri sebelum tujuh hari, dan Rachel ternyata hanya menyelamatkan
kisah hidupnya sendiri dan bukan orang lain yang juga tertular virus menonton
video tersebut?
Dan bagaimana hantu Samara
akhirnya bisa mengendalikan file filmnya dengan menyalin dan mengirimnya ke
siapapun yang dia suka berarti film Ring tidak berakhir pada sekuel ketiga ini
dan masih akan berlanjut untuk sekuel-sekuel berikutnya.
Masalahnya kalau ingin
membuat edisi yang keempat atau kelima, mereka harus mengembangkan cerita dan
membuat yang lebih baik daripada yang ini. Dan ingat, mereka juga harus konsisten
karena Evelyn di Ring 2 memiliki rambut hitam, jadi kenapa rambutnya berubah merah
kecoklatan di Rings?
Menurut opini gue, Rings masih kalah keren dibandingkan Split kali ini....
No comments:
Post a Comment